Indonesia-AS Perkuat Jalur Negosiasi Tarif Timbal Balik Demi Kemitraan Ekonomi Berkelanjutan

1 day ago 13

(Beritadaerah-Nasional) Upaya penguatan hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kembali memperoleh momentum penting. Dalam waktu tiga pekan ke depan, kedua negara sepakat untuk melanjutkan dan memperdalam dialog terkait penyelarasan tarif resiprokal, guna mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Kesepahaman tersebut muncul usai pertemuan antara delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick serta United States Trade Representative Jamieson Greer pada Rabu (9/7/2025).

Pertemuan bilateral ini berlangsung tak lama setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan pengumuman terkait kebijakan dagang pada awal Juli. Indonesia menjadi salah satu mitra pertama yang diajak berdiskusi langsung mengenai arah kebijakan tersebut, menandakan komitmen kedua belah pihak dalam menjaga keberlanjutan kerja sama perdagangan.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan pandangan positif terhadap jalannya proses negosiasi yang selama ini berlangsung dengan suasana yang konstruktif. Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia dan AS telah memiliki persepsi yang selaras mengenai perkembangan perundingan, terutama dalam isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, serta kerja sama di bidang keamanan ekonomi dan investasi.

Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya menyelesaikan pembahasan dengan mengedepankan prinsip keseimbangan manfaat. Ditekankan pula bahwa hubungan kedua negara selama ini telah terjalin erat dan perlu terus diperkuat, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Sebagai bagian dari upaya itu, beberapa perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor pertanian dan energi dikabarkan telah menjalin kesepahaman dengan perusahaan-perusahaan AS melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pembelian produk serta peningkatan investasi.

Di sisi lain, ketertarikan AS terhadap potensi mineral kritis yang dimiliki Indonesia juga menjadi salah satu topik strategis. Airlangga mengungkapkan bahwa AS menunjukkan minat yang kuat untuk menjajaki kolaborasi di bidang pengolahan nikel, tembaga, dan kobalt, sebagai bagian dari upaya memperkuat rantai pasok global.

Pemerintah Indonesia menyatakan akan terus melanjutkan perundingan dengan semangat saling percaya, guna memastikan bahwa kerja sama yang terbangun dapat menghasilkan dampak positif dan berkelanjutan bagi kedua negara.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |