REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Potensi industri kosmetik di Indonesia hingga saat ini masih sangat potensial. Menurut Chief Executive Officer La Tulipe Brand kosmetik lokal legendaris asal Indonesia, Kuncoro Tanudirjo, potensi industri kosmetik di Indonesia masih sangat besar. Karena, didukung oleh populasi perempuan yang tinggi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan diri.
“Kami percaya bahwa pasar Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi produk lokal. Karena itu, La Tulipe akan terus menjaga kualitas dan inovasi agar dapat bersaing dengan brand internasional,” ujar Kuncoro di acara “Rebranding La Tulipe” di Paskl 23 Mal, Kamis petang (30/10/2025).
Kuncoro juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Namun, ia optimistis konsumen perempuan Indonesia itu cerdas. "Mereka tidak hanya mencari produk murah, tetapi juga yang aman dan cocok untuk kulitnya. Itulah kekuatan La Tulipe, kami sudah terbukti aman dan terpercaya selama lebih dari empat dekade,” kata Kuncoro.
Brand kosmetik lokal legendaris asal Indonesia, La Tulipe, resmi meluncurkan identitas barunya melalui rangkaian acara “Rebranding La Tulipe” yang digelar di tiga kota besar: Bandung, Solo, dan Surabaya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi La Tulipe untuk menegaskan kembali komitmennya sebagai brand yang aman, terpercaya, dan terus relevan bagi perempuan Indonesia lintas generasi.
Didirikan pada tahun 1980, La Tulipe telah dikenal selama lebih dari empat dekade sebagai kosmetik dengan kualitas tinggi, aman digunakan, dan minim alergi. Dalam usia yang ke-45 tahun, La Tulipe kini tampil dengan wajah baru yang lebih segar dan modern untuk menjawab kebutuhan perempuan masa kini, khususnya mereka yang berusia 30–40 tahun, baik sebagai ibu rumah tangga maupun perempuan karier aktif.
“Rebranding ini bukan sekadar perubahan visual, melainkan wujud komitmen La Tulipe untuk tetap relevan dan dekat dengan konsumen. Kami ingin terus menjadi brand yang dipercaya, aman, dan mendukung setiap perempuan tampil sebagai versi terbaik dirinya,” papar Kuncoro.
Rangkaian acara rebranding di Bandung ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari talkshow edukasi kesehatan kulit bersama dokter spesialis, beauty class dan makeup show oleh MUA professional, parenting session serta family activity.
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati lifestyle activation seperti personal color, flower arrangement, cake decorating, yoga, body combat, dan zumba, serta penampilan hiburan spesial dari sejumlah bintang tamu.
Sementara menurut Product Development Executive La Tulipe, Grace Tanudirjo, perubahan identitas visual ini tidak menghapus akar sejarah brand, melainkan menegaskan kembali nilai-nilai yang telah ada sejak awal berdirinya.
“Kita ingin orang mengingat bahwa La Tulipe sudah berdiri sejak 1980. Proses rebranding ini seperti menemukan kembali jati diri brand, tapi dengan tampilan yang lebih modern,” katanya.
Logo baru La Tulipe kini tampil lebih luwes dan dinamis, dengan tetap mempertahankan simbol bunga tulip sebagai ciri khas. Warna ungu yang ikonik juga kembali dihadirkan secara dominan, sementara tulisan “EST. 1980” kini menggantikan tulisan “Cosmetics” untuk memperkuat pesan bahwa La Tulipe adalah brand yang telah terbukti bertahan selama puluhan tahun.
Grace menambahkan, rebranding ini tidak bermaksud mengubah segmen pasar menjadi lebih muda, melainkan memperluas jangkauan agar bisa dinikmati oleh berbagai generasi. “Kami ingin La Tulipe tetap relevan bagi ibu-ibu muda, remaja, maupun konsumen loyal yang sudah bersama kami sejak dulu,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Grace juga mengungkapkan bahwa La Tulipe tengah mempersiapkan rangkaian produk baru, baik skincare maupun kosmetik dekoratif, yang seluruhnya telah diuji secara dermatologis (dermatologically tested). Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan produk sesuai regulasi terkini, mengingat pendiri La Tulipe, adalah seorang dermatolog yang sejak awal menanamkan prinsip kehati-hatian dalam formulasi produk.
“Dulu semua produk diuji secara internal untuk memastikan tidak menimbulkan alergi. Kini, kami melakukan pengujian di lembaga independen bersertifikat agar hasilnya terverifikasi secara ilmiah,” kata Grace.
Ke depan, kata dia, La Tulipe pun akan memperkuat segmen pasar perempuan produktif usia 25–40 tahun dengan pendekatan yang lebih modern. Namun, tetap mempertahankan keunggulan formulasi aman dan harga yang terjangkau.

 7 hours ago
                                11
                        7 hours ago
                                11
                    
















































