Israel Ambisius Aneksasi Tepi Barat, Menlu Amerika: Kontraproduktif untuk Perdamaian di Timur Tengah

6 hours ago 10

Menteri Luar Negeri Amerika Marco Rubio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio secara terbuka memperingatkan Israel. Ia menyatakan bahwa langkah parlemen Israel (Knesset) yang mendorong aneksasi Tepi Barat justru dapat menggagalkan rencana Presiden Donald Trump untuk menciptakan perdamaian di Gaza.

"Mereka telah meloloskan pemungutan suara di Knesset, tetapi presiden telah menegaskan bahwa itu bukan sesuatu yang akan kami dukung saat ini," kata Rubio kepada para wartawan di landasan sebelum menaiki pesawatnya untuk berangkat ke Israel.

"Kami pikir ada potensi hal itu mengancam kesepakatan damai," kata Rubio sebagaimana diberitakan Reuters dan Asharq al Awsath pada hari Rabu (22/10/2025)

Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan mendukung langkah aneksasi ini karena dianggap dapat merusak proses perdamaian. Dia mengakui bahwa Israel adalah negara demokrasi yang berhak mengambil keputusan sendiri.

"Mereka negara demokrasi, rakyat akan memberikan suaranya, rakyat akan mengambil posisi ini, tetapi saat ini kami pikir itu mungkin kontraproduktif," tambah orang kepercayaan Donald Trump ini.

Pernyataan itu merupakan pesan keseriusan posisi Washington untuk mengapresiasi Palestina sebagai kawasan berdaulat.

Peringatan Rubio bukan tanpa alasan. Pada hari yang sama, parlemen Israel memang telah menyetujui secara awal sebuah RUU yang menerapkan hukum Israel di Tepi Barat.

Tindakan ini secara praktis sama dengan menganeksasi tanah yang diperebutkan dan diinginkan Palestina untuk mendirikan negara merdeka. Pemungutan suara ini kebetulan terjadi bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke Israel.

Meski diajukan oleh anggota parlemen di luar koalisi pemerintah, RUU ini ternyata didukung oleh sebagian sekutu koalisi Perdana Menteri Netanyahu. Partai-partai kanan jauh dalam kabinetnya, seperti Kekuatan Yahudi dan Zionisme Religius, justru memberikan suara mendukung. Hal ini menunjukkan adanya perpecahan internal dalam pemerintahan Israel menyangkut kebijakan permukiman.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |