Israel Bunuh Anak-anak Gaza, Trump Bela Israel

3 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Serangan Israel semalam di Gaza telah membunuh sedikitnya 60 orang yang sebagian besar anak-anak, kata pejabat rumah sakit setempat pada Rabu (29/10/2025). Serangan ini kemungkinan merupakan tantangan paling serius bagi kesepakatan gencatan senjata yang rapuh di Gaza sejak diberlakukan awal bulan Oktober 2025.

Perkembangan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melancarkan "serangan dahsyat" di Gaza. Netanyahu menuduh Hamas melanggar gencatan senjata yang rapuh. Hamas menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka akan menunda penyerahan jenazah sandera lainnya.

Rumah Sakit Aqsa di kota Deir al-Balah, Gaza tengah, mengatakan setidaknya 10 jenazah, di antaranya tiga perempuan dan enam anak-anak, tiba di rumah sakit semalam setelah dua serangan udara Israel di sana.

Di Gaza selatan, Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengatakan telah menerima 20 jenazah setelah lima serangan Israel di wilayah tersebut, yang terdiri dari 13 anak-anak dan dua perempuan.

Di tempat lain di Gaza tengah, Rumah Sakit Al-Awda mengatakan telah menerima 30 jenazah, termasuk 14 anak-anak, dikutip dari laman Asharq Al-Awsat, Rabu (29/10/2025)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke Asia, membela serangan tersebut, dengan mengatakan Israel dibenarkan melakukan serangan tersebut setelah apa yang disebutnya sebagai insiden di mana Hamas menewaskan seorang tentara Israel dalam baku tembak di Rafah, kota paling selatan di Gaza.

Hamas membantah terlibat dalam penembakan mematikan itu dan menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.

Perintah Netanyahu untuk melancarkan serangan datang setelah seorang pejabat Israel mengatakan pasukannya ditembaki di Gaza selatan dan setelah Hamas menyerahkan potongan-potongan tubuh pada hari Senin yang menurut Israel merupakan sisa-sisa sandera yang ditemukan sebelumnya dalam perang.

Perdana Menteri Israel menyebut pengembalian potongan-potongan tubuh ini sebagai "pelanggaran nyata" terhadap perjanjian gencatan senjata, yang mewajibkan Hamas untuk mengembalikan para sandera yang tersisa di Gaza sesegera mungkin. Para pejabat Israel juga menuduh Hamas merekayasa penemuan sisa-sisa jasad tersebut pada hari Senin, dengan membagikan video berdurasi 14 menit yang telah diedit dan direkam oleh pesawat nirawak militer di Gaza.

Israel telah memberi tahu Amerika Serikat sebelum melancarkan serangan pada hari Selasa, menurut dua pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah ini.

Sumber: 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |