REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Pasukan pendudukan Israel membunuh seorang pria Palestina pada Selasa pagi dalam operasi militer di selatan Jenin. Pembunuhan ini menambah panjang daftar warga Palestina di Tepi Barat yang dibunuh Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi lebih dari seribu orang.
Pembunuhan kemarin bertepatan dengan kampanye penangkapan luas yang menargetkan puluhan warga di berbagai kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara Israel dan Shin Bet mengumumkan dalam pernyataan bersama pembunuhan pemuda Sultan Abdul Ghani setelah bentrokan bersenjata dengan pasukan khusus di dekat Jenin. Israel menuduhnya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang penjaga keamanan di zona industri pemukiman "Bra'on" dekat kota Nablus pada Agustus 2024.
Aljazirah melansir pernyataan tentara Israel mengatakan bahwa unit Duvdevan, bekerja sama dengan Shin Bet, mengepung gedung tempat Abdul Ghani bersembunyi di daerah Marqa selatan Jenin, sebelum menembakkan roket Energa ke arahnya dan melibatkannya dalam bentrokan bersenjata yang berakhir dengan pembunuhannya.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pasukan menemukan senapan M-16, senjata Carlo, dan alat peledak di dalam gedung.
Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa unit pasukan khusus Israel menyusup ke daerah pegunungan antara desa Marka dan Qabatiya, selatan Jenin, pagi ini, di mana mereka mengepung sebuah fasilitas. Bentrokan bersenjata terjadi sebelum pasukan pendudukan mengerahkan bala bantuan, termasuk sebuah helikopter yang melepaskan tembakan dan menembaki daerah tersebut.
Dinas keamanan Israel menambahkan bahwa mereka menangkap lima warga selama operasi tersebut, menuduh mereka membantu Abdul Ghani, dan mencatat bahwa pengejaran intelijen terhadapnya berlanjut dari 18 Agustus 2024 hingga saat pembunuhannya.
Tentara Israel mengumumkan pada Selasa pagi bahwa mereka telah membunuh pemuda Palestina lainnya di provinsi Nablus di Tepi Barat yang diduduki, setelah perburuan selama 18 bulan, menyusul tuduhan bahwa ia melakukan serangan menabrak mobil yang menewaskan dua tentara Israel pada tanggal 29 Mei 2024, di pos pemeriksaan Awarta di timur Nablus.
Menurut sumber lokal, pasukan khusus Israel dari unit "Yamam", tentara, dan Shin Bet melakukan operasi pembunuhan yang ditargetkan terhadap pemuda Abdul Raouf Ishtayeh di Jalan Al-Hisba, sebelah timur Nablus, di mana mereka mengepung gedung tempat dia bersembunyi.
Pasukan pendudukan meluncurkan dua rudal ke lokasi tersebut, yang menyebabkan kebakaran besar terjadi di dalam gedung sebelum pasukan mengumumkan bahwa gedung tersebut telah "dinetralkan" setelah terlihat oleh pesawat tak berawak.

1 hour ago
8















































