Israel Pertahankan Penutupan Rafah, Saling Tuding Pelanggaran Gencatan Senjata dengan Hamas

3 hours ago 8

Warga Palestina berjuang mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di sepanjang koridor Morag dekat Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin, 4 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Penyeberangan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu (19/10/2025) menyatakan, pembukaan kembali penyeberangan tersebut bergantung pada penyerahan jenazah sandera yang tewas oleh Hamas. Pernyataan ini muncul di tengah saling tuding antara Israel dan Hamas terkait pelanggaran gencatan senjata.

Pernyataan Netanyahu itu disampaikan tak lama setelah Kedutaan Palestina di Mesir mengumumkan bahwa penyeberangan Rafah — jalur utama bagi warga Gaza untuk keluar dan masuk wilayah tersebut — akan dibuka kembali pada Senin (20/10/2025) untuk arus masuk menuju Gaza.

Pemerintah Israel dan Hamas saling menuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat selama beberapa hari terakhir. Sabtu malam waktu Washington, Departemen Luar Negeri AS menyatakan telah menerima laporan kredibel mengenai kemungkinan pelanggaran gencatan senjata yang akan dilakukan Hamas terhadap warga Gaza.

“Jika Hamas melanjutkan serangan ini, langkah-langkah akan diambil untuk melindungi warga Gaza dan menjaga integritas gencatan senjata,” tulis pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS tanpa merinci tindakan yang dimaksud.

Hamas pada Ahad (20/10/2025) membantah tudingan tersebut dan menolak klaim adanya rencana serangan maupun pelanggaran kesepakatan. Kelompok itu menuding otoritas Israel membentuk, mempersenjatai, dan mendanai “kelompok kriminal” yang terlibat dalam pembunuhan, penculikan, dan penjarahan.

“Pasukan keamanan di Gaza sedang menjalankan tugasnya untuk menindak kelompok-kelompok kriminal tersebut. Kami menyerukan kepada Pemerintah AS agar tidak mengulangi narasi menyesatkan dari pihak pendudukan,” demikian pernyataan Hamas.

Mantan Presiden AS Donald Trump, yang menjadi mediator utama kesepakatan gencatan senjata, sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan memberi izin kepada Israel untuk melanjutkan operasi militernya jika Hamas gagal memenuhi kewajibannya dalam perjanjian tersebut.

Hamas diketahui telah melakukan operasi keamanan di wilayah perkotaan yang ditinggalkan pasukan Israel, termasuk melakukan eksekusi publik dan bentrok dengan kelompok bersenjata lokal — langkah yang disebut sebagai upaya menegaskan kontrolnya atas Gaza.

sumber : REUTERS

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |