Israel Puji Penggulingan Bashar al Assad

1 month ago 41

TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah menyaksikan penggulingan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad dengan cepat dengan campuran harapan dan kekhawatiran ketika para pejabat mempertimbangkan konsekuensi dari salah satu pergeseran strategis yang paling signifikan di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji penggulingan Assad sebagai "hari bersejarah" yang mengikuti serangan yang dilancarkan oleh Israel terhadap para pendukung Assad, Iran dan Hizbullah di Libanon, yang telah menciptakan reaksi berantai di seluruh wilayah tersebut.

"Hal ini tentu saja menciptakan peluang baru yang sangat penting bagi Negara Israel. Namun, hal ini juga bukan tanpa risiko," ujarnya dalam sebuah kunjungan ke daerah perbatasan pada Minggu, 8 Desember 2024, dikutip oleh Reuters.

Israel telah mendorong tank-tank melewati perbatasan ke zona penyangga dengan Suriah untuk mencegah meluasnya gejolak di sana, tetapi telah menyatakan niatnya untuk tidak terlibat dalam konflik yang melanda tetangganya.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel sedang mengupayakan kebijakan "bertetangga yang baik" dan akan "mengulurkan tangan perdamaian" kepada kaum Druze, Kurdi, Kristen dan Muslim.

"Kami akan mengikuti perkembangannya dengan saksama. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi perbatasan kami dan melindungi keamanan kami," katanya dalam sebuah pernyataan yang direkam.

Kemajuan pesat pasukan pemberontak Suriah sejak mereka merebut Aleppo minggu lalu telah menimbulkan kekacauan lebih lanjut di wilayah yang telah terguncang oleh guncangan perang di Gaza dan kampanye Israel berikutnya melawan gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

"Saat ini, jika kami tidak diserang, kami hanya akan mempertahankan situasi saat ini," ujar Konsul Jenderal Israel di New York Ofir Akunis kepada Reuters.

"Jangan ada yang berpikir bahwa ancaman poros kejahatan Syiah-Iran ini telah dihilangkan sama sekali, memang ada perubahan, tetapi kita perlu semua orang ... untuk lebih waspada terhadap hal ini," kata Akunis.

Semalam, militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah, namun akan "beroperasi selama diperlukan untuk menjaga zona penyangga dan mempertahankan Israel dan warga sipilnya."

Keruntuhan pemerintah Suriah yang begitu cepat telah memberikan Israel berbagai masalah dan peluang, kata Dina Lisnyansky, seorang spesialis politik regional di Universitas Tel Aviv.

Ketidakmampuan Iran untuk melindungi sekutu lamanya, Assad, telah menggarisbawahi kelemahan yang ditimbulkan oleh kampanye dahsyat Israel terhadap Hizbullah, yang menyebabkan proksi lama Iran itu terguncang, persenjataan rudal yang telah lama ditakuti sebagian besar dihancurkan, dan sebagian besar pemimpinnya tewas.

Namun, kemajuan kelompok pemberontak yang berbeda yang berakar pada ideologi Islamis Al Qaeda berisiko memicu kembali kekacauan di Suriah dan menciptakan ancaman keamanan baru di perbatasan Israel.

"Ini benar-benar tergantung pada apa yang terjadi selanjutnya di Suriah," kata Lisnyansky. "Kita perlu tahu apakah ini akan mengarah pada perdamaian atau mungkin perang saudara baru dapat terjadi di Suriah, yang tentu saja akan membahayakan perbatasan kita," katanya.

Dataran Tinggi Golan

Menanggapi perkembangan di Suriah, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka meningkatkan kehadirannya di Dataran Tinggi Golan, mengerahkan pasukan ke lokasi-lokasi utama di zona demiliterisasi, Al Mayadeen melaporkan.

Langkah ini, menurut tentara Israel, ditujukan untuk mengamankan pemukiman Israel di daerah tersebut dan melindungi keselamatan para pemukim Israel, karena adanya kekhawatiran akan potensi serangan militan.

"Tentara Israel akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan zona demiliterisasi dan melindungi negara dan rakyatnya," kata juru bicara tersebut.

Sementara itu, laporan media Israel mengindikasikan peningkatan aktivitas militer, termasuk masuknya pasukan Israel ke Khan Arnabeh di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Selain itu, IDF mengumumkan bahwa Dataran Tinggi Golan yang diduduki di perbatasan dengan Suriah sekarang menjadi zona militer tertutup.

Sementara itu, sumber-sumber Suriah mengatakan bahwa Israel sedang membangun zona penyangga di sepanjang perbatasannya dengan Suriah.

Selain itu, Walla news melaporkan bahwa Israel melakukan komunikasi langsung dengan berbagai kelompok di Suriah, termasuk kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham, melalui perantara. Pesan Israel, menurut laporan tersebut, mendesak kelompok-kelompok ini untuk menjauh dari daerah perbatasan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |