REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar kembali menggelar agenda West Java Investment Summit (WJIS) 2025. WJIS yang sudah digelar untuk ke 7 kalinya ini, akan digelar di Hotel Pullman, Bandung (14/11/2025).
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Dedi Taufik, WJIS 2025 akan menjadi medium lahirnya komitmen investasi bagi Jabar. Ajang ini, akan semakin memperkuat posisi Jabar yang berhasil mempertahankan posisi sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.
"Sepanjang Januari hingga September 2025, nilai investasi yang masuk ke Jabar mencapai Rp218,2 triliun. Ini, naik 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Dedi di Bandung, Senin petang (10/11/2025).
Tahun ini, kata dia WJIS mengusung tema “Strengthening Regional Resilience through Green Industry, Smart Investment, and Inclusive Growth. Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jabar menawarkan 104 proyek investasi senilai Rp186,29 triliun. yang terdiri dari 41 proyek siap ditawarkan (ready to offer) dan 63 potensi investasi baru.
“Kami menargetkan semua minat investasi yang muncul di forum ini bisa terealisasi dalam tiga hingga enam bulan ke depan,” kata Dedi.
Menurutnya, lebih dari 600 peserta akan hadir di forum ini, termasuk 25 kedutaan besar dan 300 calon investor dari berbagai negara. Sejumlah proyek besar seperti pengelolaan limbah, kawasan industri, hilirisasi, hingga infrastruktur akan menjadi fokus penawaran.
“West Java Investment Summit sudah menjadi brand global. Banyak investor yang memandang Jabar sebagai lokasi strategis dengan dukungan infrastruktur, SDM unggul, dan kepastian kebijakan yang kuat,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa Jawa Barat tetap menjadi daerah paling menarik bagi investor, baik domestik maupun asing. “Realisasi investasi kita mencapai 80,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp271 triliun. Ini bukti bahwa iklim investasi di Jawa Barat sangat kondusif,” katanya
Dari total investasi tersebut, kata dia, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan nilai Rp119,2 triliun atau 54,7 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp98,9 triliun atau 45,3 persen. "Investasi ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 303.469 orang," katanya.
Dedi menjelaskan, investasi menjadi motor penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang pada triwulan III-2025 tumbuh 5,20 persen—lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 5,04 persen. “Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 24,6 %, terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga,” katanya.
Ia optimistis, kehadiran investor baru seperti VinFast dan Great Giant Pineapple (GGP) di kawasan Rebana Metropolitan akan semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan industri masa depan. "Jabar bukan hanya pintu masuk investasi, tapi juga laboratorium pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Dedi.
Sementara menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Muslimin Anwar, Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tercatat sebesar 5,2 persen, sedikit melambat dibanding periode sebelumnya yang mencapai 5,23 persen. Namun, angka tersebut masih berada dalam rentang target pertumbuhan nasional antara 4,6 hingga 5,3 persen, menunjukkan daya tahan ekonomi Jabar yang tetap solid di tengah dinamika global.
“Memang sedikit melambat, tapi masih dalam kisaran yang baik. Harus ada effort lebih agar momentum investasi tetap terjaga,” katanya.
Jabar, kata dia, masih menjadi provinsi dengan nilai investasi tertinggi nasional, dengan realisasi mencapai Rp218 triliun dari total Rp277 triliun investasi nasional. Capaian ini menegaskan posisi Jabar yang selalu leading dalam menarik minat investor.
Ia menilai, gelaran WJIS bisa menarik investasi di Jabar. Salah satunya, BYD hasil dari penyelenggaran WJIS pada 2020. Begitu juga, dengan pembangunan PLTS Cirata hasil gelaran dari WJIS sebelumnya. “UMKM perlu disiapkan agar tidak hanya menjadi penonton, tapi juga bagian dari proyek investasi besar yang sedang berjalan,” katanya.

2 hours ago
7







































