Jateng Jadi Percontohan Integrasi Data Nasional, Pemprov Gandeng BPS RI

5 hours ago 8

Caption foto: Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bersama Bupati Boyolali, Agus Irawan saat mengikuti penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemprov Jateng dan BPS RI untuk mendukung integrasi satu data Indonesia pada Jumat (4/7/2025) | Boyolali.go.id

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi digandeng Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia sebagai salah satu pilot project integrasi data untuk mendukung kebijakan Satu Data Indonesia.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, yang berlangsung di Gedung Gardhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (4/7/2025).

Turut hadir dalam seremoni tersebut Bupati Boyolali, Agus Irawan, serta sejumlah kepala daerah dari kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.

Gubernur Luthfi menegaskan, kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan kebijakan pembangunan daerah yang lebih tepat sasaran, lantaran data yang digunakan bersifat valid dan mutakhir.

“Data menjadi fondasi dalam perumusan kebijakan. Kita ingin data yang dimiliki Jateng terintegrasi, akurat, dan mampu memotret dinamika pembangunan wilayah,” jelasnya, sebagaimana dilansir dari Boyolali.go.id.

Dalam kerja sama ini, fokus pengolahan data akan mengerucut pada tiga sektor prioritas: investasi, industri, dan pertanian. Ketiganya dianggap menjadi tulang punggung perekonomian Jawa Tengah yang berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Berdasarkan catatan BPS, sekitar 9 persen PDB nasional disokong dari Jawa Tengah, di mana hampir sepertiganya berasal dari sektor industri manufaktur. Sementara, sekitar 14 persen ekonomi provinsi ini disumbang oleh sektor pertanian.

Menurut Luthfi, kolaborasi ini juga selaras dengan kebijakan Kementerian Dalam Negeri yang tak hanya fokus mengendalikan inflasi, tetapi juga menaruh perhatian besar pada pemutakhiran data ekonomi wilayah.

Sementara itu, Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan kerja sama dengan Jawa Tengah merupakan langkah perdana BPS untuk mendorong kualitas data daerah agar lebih presisi.

“Kalau datanya solid, kebijakan pasti lebih tepat. Sama seperti dokter, kalau diagnosisnya benar, obatnya tidak akan salah,” ujar Amalia.

Ia memastikan data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata untuk kepentingan pembangunan daerah.

Selain Pemprov Jateng, ke depan, BPS RI menargetkan integrasi data serupa di berbagai provinsi sebagai bagian dari program Satu Data Indonesia. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |