Jembatan Apung di Kali Progo, Kulonprogo Kembali Hancur Terseret Banjir

5 hours ago 12
Ilustrasi jembatan sesek hancur diterjang banjir | kreasi AI

KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM Arus banjir di Sungai Progo, Kabupaten Kulonprogo, kembali menggasak dan menghanyutkan jembatan apung (sesek) yang menjadi jalur alternatif warga di Dusun Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah. Jembatan swadaya masyarakat itu luluh lantak diterjang derasnya arus sungai pada Selasa (21/10/2025) sore, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Salah satu inisiator pembangunan jembatan, Sukidi, menjelaskan bahwa air sungai mendadak meluap dan menyeret bagian tengah jembatan yang terbuat dari rangka besi ringan dan drum plastik. Tiang penopang yang mulai rapuh tidak mampu menahan tekanan arus, hingga akhirnya patah dan membuat seluruh badan jembatan hanyut terbawa air.

“Debit airnya naik cepat sekali, sementara tiangnya sudah ada yang lemah. Begitu arus kuat datang, langsung patah dan jembatan ikut hanyut,” tutur Sukidi, Jumat (24/10/2025).

Jembatan yang baru digunakan sekitar dua bulan itu dibangun secara swadaya oleh tiga pengusaha tahu setempat dengan biaya sekitar Rp150 juta. Tujuannya untuk mempermudah akses kendaraan pengangkut tahu dari Ngentakrejo (Kulonprogo) menuju wilayah Bantul yang dipisahkan oleh aliran Sungai Progo.

Menurut Sukidi, warga maupun pengguna umum diperbolehkan melintas dengan memberikan iuran seikhlasnya untuk membantu biaya perawatan. Namun, hasil dari iuran tersebut belum mampu menutup biaya pembangunan jembatan yang cukup besar. “Seperempatnya pun belum tertutup, karena sebelumnya juga keluar biaya tambahan untuk perbaikan kecil,” ungkapnya.

Lurah Ngentakrejo, Sumardi, menuturkan bahwa saat jembatan hanyut tidak ada warga yang sedang melintas. Ia memastikan jembatan sudah tidak dapat digunakan lagi karena rusak total. “Kebetulan waktu itu hujan deras dan arus deras, jadi tidak ada pengendara di atasnya. Sekarang sudah tidak berfungsi karena jebol dan hanyut ke timur sungai,” jelasnya.

Peristiwa jembatan sesek ambruk di Sungai Progo sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Dua bulan sebelumnya, pada Agustus 2025, jembatan bambu sementara yang dibangun di lokasi yang sama juga hancur diterjang banjir. Kala itu, hujan deras membuat air sungai meluap, disertai batang pohon kelapa yang tumbang dan terseret arus hingga menghantam badan jembatan.

Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal) Ngentakrejo, Sumarno, mengingat jelas peristiwa tersebut. “Waktu itu sekitar jam setengah enam sore. Hujan mulai reda, tapi tiba-tiba batang kelapa besar terbawa arus dan menabrak jembatan. Akhirnya jembatan bambu itu miring lalu patah,” ujarnya.

Kerusakan jembatan sesek pada Agustus lalu menyebabkan warga harus memutar jauh lewat Jembatan Kamijoro di sisi selatan. Padahal, jembatan darurat itu merupakan akses vital warga untuk aktivitas ekonomi dan distribusi hasil produksi tahu ke luar daerah.

Menurut Sumarno, jembatan darurat semacam itu memang selalu dibangun ulang setiap tahun saat musim kemarau, ketika debit air sungai menurun. Namun, setiap kali musim hujan datang, jembatan kerap rusak terseret arus deras. “Sudah beberapa kali kami bangun, dan kalau rusak ya bangun lagi. Biayanya sekitar Rp50 jutaan tiap kali bikin,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah daerah bisa turun tangan membangun jembatan permanen di lokasi tersebut, mengingat posisi geografisnya strategis sebagai penghubung dua kabupaten. “Kami sudah sering mengusulkan lewat Musrenbang, tapi belum terealisasi karena dana terbatas. Semoga nanti ada perhatian dari pemerintah kabupaten atau provinsi,” pungkasnya.

Kini, warga Ngentakrejo kembali kehilangan jalur alternatif mereka setelah jembatan apung yang baru dibangun hanyut terseret arus. Mereka berharap, kejadian berulang ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih aman dan tahan lama bagi masyarakat sekitar bantaran Sungai Progo. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |