Johor-Singapore Economic Zone Berpotensi Jadi Contoh Global Pusat Energi Hijau

5 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura dan Malaysia belum lama ini resmi meluncurkan Johor-Singapore Economic Zone (JS-SEZ). Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilatera, tetapi juga menjadi model global untuk kolaborasi lintas negara dalam mitigasi perubahan iklim dan pengembangan energi berkelanjutan.

JS-SEZ, yang dirancang melalui negosiasi selama setahun, mencakup 11 sektor utama, termasuk ekonomi hijau, energi, dan manufaktur. Dengan target 50 proyek dalam lima tahun pertama dan 100 proyek dalam satu dekade, zona ini diproyeksikan menciptakan 20.000 lapangan kerja.

Salah satu tujuan utama JS-SEZ adalah menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dalam pengurangan karbon dan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk menekan dampak perubahan iklim.

Dalam peluncurannya, enam nota kesepahaman (MoU) dan satu surat niat (LoI) ditandatangani, mencakup berbagai bidang strategis. Dua di antaranya fokus pada pengurangan karbon.

Energi Terbarukan sebagai Pilar Utama

Dilansir dari laman Carbon Herald, energi terbarukan menjadi salah satu fokus utama JS-SEZ. Kerangka kerja Renewable Energy Certificates (RECs) sedang dikembangkan untuk mendukung perdagangan listrik lintas batas dan mempromosikan proyek energi terbarukan di kawasan.

Sebagai langkah konkret, Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia dan Sembcorp Power Singapura telah menandatangani perjanjian untuk pengiriman 50 MW listrik hijau ke Singapura melalui platform Energy Exchange Malaysia (ENEGEM). Selain itu, ada rencana impor 1 GW tenaga air dari Sarawak ke Singapura pada 2032, yang akan menjadi salah satu proyek energi bersih terbesar di Asia Tenggara.

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menekankan pentingnya sinergi antara Singapura dan Johor. Singapura, dengan ekosistem teknologi maju dan kemampuan logistiknya, serta Johor, dengan sumber daya alam dan tenaga kerja yang melimpah, menawarkan kombinasi yang kuat untuk menarik investasi global.

“JS-SEZ bukan hanya tentang kerja sama regional. Ini adalah peluang untuk menunjukkan bahwa Asia Tenggara dapat memimpin transisi energi global,” kata Wong seperti dikutip dari Reccessary.

Fakta ini diperkuat oleh data perdagangan bilateral kedua negara yang mencapai $132,6 miliar pada 2023, dengan Singapura menyumbang 23 persen dari total investasi asing langsung (FDI) di Malaysia. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya hubungan ekonomi kedua negara dalam mendukung pertumbuhan regional.

Potensi Menjadi Model Global

JS-SEZ menawarkan peluang besar untuk menjadi model kerja sama lintas negara dalam menghadapi tantangan global. Selain memberikan manfaat ekonomi langsung, inisiatif ini juga berpotensi memperkuat reputasi Malaysia dan Singapura sebagai pelopor dalam pengembangan teknologi hijau dan energi terbarukan.

Dengan perhatian dunia yang semakin meningkat terhadap keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim, keberhasilan JS-SEZ dapat menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas batas adalah kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Jika inisiatif ini berhasil, kawasan ini tidak hanya akan makmur secara ekonomi tetapi juga menjadi panutan dalam transisi energi global.

RUTERS | ANTARA | STRAITS TIMES

Pilihan Editor: Menjelajahi Kelezatan Kuliner Johor Malaysia, dari Masakan Melayu hingga Jawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |