Kajian Psikologi Ungkap Bagaimana Musik Bisa Menyetir Emosi Seseorang

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Musik bukan hanya sebatas karya seni yang dapat didengarkan. Lebih dari itu musik juga menjadi bagian dari ekspresi manusia. Musik dapat mencerminkan ekspresi tertentu, contohnya ada musik yang sedih, gembira, marah atau rasa emotif lainnya. 

Emosi yang dibawakan dalam musik nyatanya juga dapat mempengaruhi pendengaranya. Pengaruh musik dalam membangkitkan emosi seseorang ditulis oleh Shahram Hesmat dalam laman Psychologi Today. Di sana ia menuliskan ulasan tentang bagaimana musik dapat membangkitkan emosi, menurutnya ada beberapa hal yang menyebabkan musik dapat bersifat demikian, berikut ulasannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Respon yang Terkondisikan 

Saat mendengarkan musik kita akan memberikan respon tertentu yang seakan-akan sesuai dengan kondisi kita pada saat itu. Musik yang sama dapat dipersepsikan berbeda pada setiap orang tergantung pada kondisi dan situasi orang tersebut. Misalnya saat seseorang mendengarkan musik yang sama namun emosinya sedang dalam keadaan berbeda yang satu mendengarkannya dalam kondisi sedih dan yang satu mendengarkannya dalam kondisi gembira, maka ketika kedua orang tersebut mendengarkan musik yang sama pada lain waktu ia akan merasakan mengkondisikan emosinya sama seperti yang dirasakannya pada pertama ia mendengarkan musik tersebut. 

2. Musik sebagai Pemicu Nostalgia

Musik juga dapat menyimpan momen-momen tertentu. Ketika musik tersebut diperdengarkan mungkin seseorang dapat kembali terlempar ke masa lalu dalam kehidupannya. Misalnya seseorang yang memutar musik di masa kecilnya atau masa remaja pada beberapa tahun kemudian akan merasakan kembali pengalaman emosionalnya di saat ia sering mendengar musik tersebut.

3. Musik sebagai Ekspresi Emosi

Musik dapat mewakili ekspresi emosi seseorang. Nada dan tempo musik yang bervariasi seperti tempo cepat, tempo lambat seakan-akan mewakili emosi. Misalnya musik yang keras dan tempo yang melompat-lompat membuat musik menjadi ceria. Sebaliknya tempo yang lambat membuat musik menjadi sedih. 

Gambaran karakter seseorang yang mendengarkannya. Mirip dengan musik orang yang ceria akan bersifat energik, dan orang yang sedih cenderung berbicara dengan nada yang lemah lembut. 

4.Musik Membangun Emosi Kolektif 

Musik juga dapat membangun emosi kolektif misalnya ketika seseorang pergi ke suatu konser maka emosinya akan dipengaruhi oleh emosi orang-orang yang juga berada di konser tersebut. Hal tersebut dapat terjadi melalui enterainment ritmis dan penularan emosi. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2021 sekelompok remaja yang mendengarkan musik tertentu dapat memiliki ikatan kelompok.

5. Kenikmatan Musikal

Musik terus diperdengarkan dari waktu ke waktu. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2015 musik dapat memicu respon positif orang yang mendengarkannya dan dapat menimbulkan rasa senang bahkan disebut bersifat seperti obat-obatan adiktif. 

Kesimpulannya musik memiliki potensi untuk membangkitkan emosi pada pendengarnya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan seseorang orang-orang saat memutuskan untuk mendengarkan musik. Mendengarkan musik yang disukai menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk mengatur emosinya. Misalnya seseorang akan mendengarkan musik untuk mengurangi rasa stres atau orang-orang akan memutar musik untuk meningkatkan energi positif.

Pilihan editor: Macam-macam Kunci Dasar Gitar Beserta Cara Memainkannya

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |