Kapan Waktu Terbaik Berlibur ke Raja Ampat?

4 hours ago 10

Untuk pengalaman liburan yang lebih optimal, ketahui dulu waktu terbaik liburan ke Raja Ampat untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan melihat pari manta.

1 Mei 2025 | 19.33 WIB

 Humas Konservasi Indonesia

material-symbols:fullscreenPerbesar

Pari manta di Kepulauan PAM Kabupaten Raja Ampat. Foto : Humas Konservasi Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Ampat, surga tersembunyi di ujung timur Indonesia, menyimpan berbagai keindahan, mulai dari perairan mempesona dengan biota laut warna-warninya hingga panorama alam alami. Keindahan itu membuatnya senantiasa menjadi destinasi impian banyak pelancong. Namun, untuk pengalaman liburan semakin maksimal, pelancong perlu mengetahui kapan waktu terbaik liburan ke Raja Ampat di di Papua Barat Daya.

Dilansir berbagai berbagai sumber, artikel ini akan memandu wisatawan menemukan bulan terbaik ke Raja Ampat, entah itu untuk diving, snorkeling, ataupun bertemu dengan pari manta.

Waktu Terbaik Mengunjungi Raja Ampat Secara Umum

Raja Ampat sendiri merupakan gugusan kepulauan yang berada di Papua, Indonesia. Surganya bagi para penyelam ini terletak di garis khatulistiwa sehingga mengalami iklim panas dan tropis sepanjang tahun. Lantas, kapan waktu terbaik untuk mengunjunginya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Time Out Travel, periode antara September hingga April, yang merupakan musim kemarau, umumnya merupakan bulan yang terbaik untuk berlibur ke Raja Ampat. Pasalnya, selama rentang waktu ini, ombak di laut cenderung lebih tenang.

Menurut laman Kawasan Konservasi di Perairan atau KKP Kepulauan Raja Ampat, waktu yang ideal adalah Oktober hingga April karena cuaca yang relatif lebih kering dengan angin yang relatif lebih tenang. Selama periode ini juga pari manta dapat dijumpai di wilayah utara Raja Ampat.

Sementara itu, periode antara Juni hingga Oktober, dilansir Responsible Travel, merupakan waktu yang paling berangin di Raja Ampat. Karena kondisi ini, turis tidak disarankan untuk melakukan perjalanan di dalam hutan karena cenderung berbahaya.

Waktu Terbaik Mengunjungi Raja Ampat untuk Diving

Periode September (atau Oktober) hingga April merupakan bulan-bulan yang pas untuk menyelami perairan Raja Ampat karena, seperti disebutkan sebelumnya, ombak lebih tenang dan visibilitas bawah lautnya sangat baik, mencapai 20–30 meter.

Selain itu, Soul Scuba Divers menyebutkan bahwa antara Mei hingga September juga mendukung untuk kegiatan diving karena jarak pandang selama menyelam mencapai hingga 50 meter. Kondisi ini memungkinkan lebih mudah memandangi hamparan terumbu karang dan biota laut dengan lebih mudah.

Hanya saja, perlu Anda ketahui bahwa periode ini merupakan waktu ketika laut sudah mulai mengganas dan hujan sesekali turun. Meskipun begitu, bulan-bulan tersebut masih aman untuk kegiatan diving, apalagi jumlah ikan yang bergerombol biasanya kian meningkat selama masa tersebut.

Waktu Terbaik Mengunjungi Raja Ampat untuk Snorkeling

Kurang lebih mirip dengan diving, musim kemarau, biasanya berlangsung antara Oktober hingga April, merupakan waktu terbaik untuk bersnorkeling di perairan Raja Ampat. Selama periode ini, cuaca lebih stabil, curah hujan rendah, serta laut lebih tenang dan jernih.

Kawasan seperti Arborek Jetty, Manta Sandy, dan Yenbuba adalah sejumlah spot snorkeling favorit yang bisa diakses dengan mudah. Arborek Jetty menyuguhkan bentangan terumbu karang, sedangkan Yenbuba menawarkan pengalaman berenang bersama kawanan ikan karang. Adapun Manta Sandy, seperti namanya, populer sebagai tempat untuk menjumpai pari manta.

Waktu Terbaik Mengunjungi Raja Ampat untuk Melihat Pari Manta

Bagi pecinta biota laut, menyaksikan pari manta di habitat alaminya adalah pengalaman luar biasa. Di Raja Ampat, pari manta sebenarnya hadir sepanjang tahun. Meski begitu, bulan-bulan musim dingin, lebih tepatnya antara Oktober hingga Mei, lebih meningkatkan kans untuk berjumpa dengan hewan majestik tersebut, dilansir Soul Scuba Divers.

Dari Oktober hingga April, mereka muncul karena selama masa ini, arus laut menyeret plankton ke perairan tersebut sehingga memikat ikan-ikan seperti pari manta dan pari Mobula. Sementara itu, selama Desember hingga Februari, periode ini merupakan musim kawinnya pari manta. Penyelam berkesempatan untuk menyaksikan pari manta jantan dan betina “menari” sebagai bentuk ritual kawin.

Terakhir, periode Mei hingga Agustus kurang mendukung untuk aktivitas melihat pari manta di Raja Ampat. Bulan-bulan tersebut merupakan musim sepi dan pari manta umumnya tidak terlihat di stasiun-stasiun pembersihan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |