Keluarganya Terdampak Banjir, Kisah Pemilik Warung Asal Aceh di Solo Gratiskan Makan untuk Pelajar dan Mahasiswa Perantau dari Aceh

1 hour ago 9
Warung Nyak Cut Sumatra Iya Jawa Iya. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Keprihatinan mendalam atas bencana banjir bandang yang melanda kampung halamannya di Aceh Tamiang, Sumatra, mendorong Cut Nona Putri (37), seorang perantau yang kini tinggal di Solo, untuk melakukan aksi kemanusiaan. Ia menggratiskan makan bagi seluruh pelajar dan mahasiswa perantau asal Aceh di warung miliknya.

Aksi kemanusiaan ini dilakukan Cut di warungnya, Nyak Cut Sumatra Iya Jawa Iya, yang terletak di Jl. Popda No. 25A Nusukan, Solo. Kebijakan makan gratis ini diberlakukan cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas perantau dari Aceh.

Keluarga Masih Terdampak

Cut Nona Putri menceritakan bahwa orang tua dan keluarga besarnya di Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang, saat ini masih terdampak parah oleh bencana banjir. Akses di sejumlah wilayah terputus, dan kondisi di sana sangat sulit.

“Orang tua saya masih di sana, keluarga besar masih di sana. Di sana kan ada sebagian yang tidak bisa dijangkau. Banyak akses-akses terputus,” ungkap Cut, Kamis (4/12).

Dari keprihatinan itulah ia kemudian terpikir untuk membantu sesama perantau Aceh di Solo yang juga merasakan kekhawatiran serupa. “Biarpun kita beda, tapi kan kita satu rumpun,” tambahnya.

Solidaritas Sesama Perantau

Cut menegaskan niatnya murni untuk kemanusiaan, terutama karena ia sendiri adalah perantau dari Aceh dan merasakan dampak kesulitan yang dialami keluarganya.

“Karena saya sendiri merasakan orang tua saya di sana. Saya sendiri juga dari Aceh. Jadi kita berniat untuk kemanusiaan, maka saya gratiskan untuk anak-anak perantau dari Aceh,” terangnya.

Ia berharap, dengan membantu adik-adik dan teman-temannya di Solo, keluarga besarnya di Aceh juga turut merasakan dampak positif dari niat baiknya, terutama mengingat kondisi di Aceh yang sedang susah.

“Saya ikut komunitas Aceh di sini. Jadi niat saya (menggratiskan makan) mungkin dengan begitu keluarga saya di sana juga merasakan dampaknya,” kata Cut.

Trauma Tiga Tragedi

Cut Nona Putri mengaku telah merasakan langsung dampak dari tiga tragedi besar yang menimpa Provinsi Aceh, yaitu peristiwa GAM, Tsunami Aceh, dan terakhir adalah banjir bandang saat ini. Pengalaman inilah yang semakin menguatkan rasa empatinya.

“Saya merasakan semua, gimana rasanya. Jadi hati saya terketuk, ternyata kayak gini toh rasanya. Makanya saya bersyukur saya di sini, tapi kan keluarga jauh,” pungkasnya, menambahkan bahwa kondisi kampung halamannya masih tenggelam dan warganya terpaksa mengungsi ke hutan. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |