Kemenperin Siapkan SDM Industri Logam Andal di Morowali

1 week ago 28

(Beritadaerah – Nasional) Kementerian Perindustrian menargetkan Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035. Untuk itu perlu dibangun sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjawab tantangan global.

“Sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas jangkauan program pelatihan dan pengembangan SDM industri yang kompeten ke wilayah-wilayah potensial,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/6).

Banyak daerah di Indonesia yang sedang tumbuh menjadi pusat industry, salah satunya adalah Kabupaten Morowali dengan potensi kawasan industri logam.

Dalam hal ini, Kemenperin berkomitmen mendukung setiap pengembangannya, tidak hanya berlaku bagi industri besar namun juga sektor industri kecil dan menengah (IKM) sehingga upaya pembangunannya menjadi inklusif dan berkelanjutan.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebagai subsektor yang paling banyak menjadi target realisasi investasi sepanjang kuartal I tahun 2025 dengan total nilai sebesar Rp67,3 triliun.

“Dengan mengembangkan potensi besar yang dimiliki, Morowali dapat menjadi daerah dengan industri logam yang maju dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” imbuhnya.

Untuk mewujudkannya, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI), tengah menyelenggarakan Pelatihan Proses Manufaktur Logam Berbasis Kompetensi yang didanai oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten Morowali (Disperindag Pemkab Morowali) serta didukung secara administratif oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK).

Pelatihan ini melibatkan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta sebagai unit pelaksana teknis di bawah BPSDMI serta BBSPJIKFK selaku Badan Layanan Umum (BLU) di bawah unit kerja Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI).

Kepala BPSDMI Masrokhan menyatakan, kerja sama yang melibatkan beberapa pihak terutama Pemkab Morowali ini merupakan salah satu wujud komitmen Kemenperin untuk membangun komunikasi dan jejaring hingga menjangkau ke seluruh daerah di Indonesia. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem industri serta transformasi industri yang kuat dan merata.

Pelatihan diselenggarakan pada 13-23 Juni 2025, diikuti oleh lima peserta yang berasal dari Kabupaten Morowali.

Sementara itu, Kepala Disperindag Pemkab Morowali Zafitri Zainuddin memaparkan bahwa selama ini industri di Kawasan Morowali masih didominasi oleh sektor hulu. “Ke depannya kami berharap pengembangan industri dapat menjangkau sektor hilir dengan melibatkan pelaku IKM sehingga masyarakat lokal dapat berperan aktif dalam rantai nilai industri secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |