Kementan, Kemendag, hingga Bulog Kompak Jaga Stabilitas Harga Pangan

3 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan komitmen Kemendag dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok. Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), Budi menyebut harga kebutuhan pokok relatif stabil, termasuk beras. 

"Beras memang dari secara bulanan dan harian itu cenderung menurun, tapi memang ada beberapa wilayah yang tadi disampaikan itu sedikit naik. Jadi tadi sepakat untuk melakukan operasi pasar dan lainnya," ujar Budi saat konferensi pers terkait swasembada pangan di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Budi menyampaikan komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah ayam ras. Budi menyebut rata-rata harga ayam ras saat ini sebesar Rp39.200 per kg atau masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp40 ribu per kg. 

"Memang pernah ayam ras itu harganya sampai Rp33ribu-Rp34 ribu. Nah kecenderungan naik tapi tetap di bawah HET. Ini sebenarnya harga yang ideal antara produsen dan konsumen," sambung Budi. 

Budi mengatakan harga cabai mengalami kenaikan menjadi Rp52.900 per kg atau masih berada di bawah HET sebesar Rp55 ribu per kg. Budi menyebut harga cabai sempat anjlok ke kisaran Rp33 ribu per lg sebelum merangkak naik secara perlahan ke angka Rp52.900 per kg. 

"Kecenderungan naik ini tadi juga disampaikan oleh Pak Mendagri, jadi tetap stabil, tetap di bawah HET. Jadi kita jaga terus, kita bekerja bersama-sama untuk menjaga barang kebutuhan pokok ini tetap stabil," kata Budi. 

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan pemerintah berupa keras memastikan stabilitas harga pangan di seluruh Indonesia. Namun, lanjut Sudaryono, terdapat wilayah-wilayah yang memiliki tantangan tersendiri.

"Dari 59 kabupaten (harga beras naik), 20 kabupaten itu rata-rata di tempat yang jauh, di 3T, kabupaten-kabupaten di Papua, Maluku, kemudian di Sorong dan lain-lain," ujar Sudaryono. 

Sudaryono menyampaikan tantangan tersebut menjadi perhatian bersama dalam melakukan terobosan untuk menghadirkan keadilan pangan. Sudaryono mengatakan hal tersebut tentunya memerlukan penanganan khusus dalam menjangkau wilayah-wilayah tersebut. 

"Maka diperlukan subsidi angkutan kah, diperlukan angkutan khusus kah, sehingga kita berharap semua harga pangan terkendali, tidak hanya di zona 1, tidak hanya di zona 2, tapi juga di zona 3, di tempat-tempat yang sulit," kata Sudaryono. 

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan komitmen Bulog dalam menjaga stok beras tanah air. Ahmad menyebut Bulog memiliki stok beras sebanyak 1,5 juta ton untuk operasi pasar.

"Dari 1,5 juta ton itu sekarang hampir menyentuh angka 500 ribu ton atau setengah juta, jadi masih ada sisa satu juta ton," ucap Ahmad. 

Ahmad mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan beras yang ada di seluruh gudang Bulog.  Dengan ketersediaan beras sebanyak itu, Ahmad menyampaikan Indonesia bisa menjaga swasembada beras setidaknya sampai akhir tahun ini. 

"Jadi Bapak-Ibu sekalian yang ada di seluruh tanah air, tidak perlu ragu dan bimbang bahwa stok Bulog adalah stok yang terbaik dan terbanyak di sepanjang sejarah Indonesia berdiri," kata Ahmad.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |