Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG Terjadi Lagi di Sleman, 137 Siswa dan Guru SMP di Berbah Jadi Korban

3 weeks ago 26

Ilustrasi keracunan makanan | kreasi AI

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Belum sampai pergantian bulan, sudah terjadi dua kali kasus keracunan massal di Kabupaten Sleman, yang diduga dipicu oleh menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Insiden pertama terjadi pada 12 Agustus 2025 di empat SMP di Kapanewon Mlati, dengan korban sebanyak 212 siswa. Peristiwa kedua terjadi pada Rabu (27/8/2025) di Kapanewon Berbah, dengan korban sebanyak 137 orang siswa.

Kasus terbaru tersebut terjadi di SMP Negeri 3 Berbah. Data Dinas Kesehatan Sleman mencatat, dari 380 penerima MBG, sebanyak 137 orang mengalami gejala keracunan, terdiri dari 135 siswa dan dua guru.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, dr Khamidah Yuliati, menyebut sebagian besar korban hanya memerlukan perawatan ringan. “Ada yang ditangani di RSUD Prambanan satu orang, dua lainnya rawat jalan di Puskesmas Berbah, sementara 66 siswa diobati langsung di sekolah oleh tim medis,” ujarnya.

Penanganan cepat dilakukan dengan melibatkan sembilan tenaga kesehatan. Mayoritas siswa dilaporkan sudah membaik dan diperbolehkan pulang tanpa perlu rawat inap.

Adapun, gejala muncul usai siswa menyantap paket MBG yang berisi nasi kuning, telur dadar potong, abon, kering tempe, irisan timun, serta buah jeruk. Hingga kini, penyebab pasti masih menunggu uji laboratorium, namun dugaan awal tetap mengarah pada konsumsi menu tersebut.

Dinas Pendidikan Pastikan Penanganan

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut koordinasi dengan Puskesmas, BPBD, aparat Polsek, hingga SPPG langsung dilakukan di sekolah. “Kondisi sudah terkendali. Penanganan awal selesai dilakukan, sekarang menunggu hasil investigasi lebih lanjut,” katanya.

Kasus Kedua dalam Satu Bulan

Peristiwa di Berbah menambah daftar panjang kasus serupa. Pada 12–13 Agustus lalu, keracunan massal menimpa 379 siswa di empat sekolah wilayah Mlati: SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 3, SMP Negeri 3, serta SMP Pamungkas. Saat itu menu MBG berupa rawon diduga menjadi pemicu.

Ratusan siswa mengalami mual, pusing, hingga diare. Sebagian besar pulih setelah ditangani di Puskesmas Mlati I dan II, namun ada 19 siswa yang dirujuk ke RSUD Sleman dan satu ke RSA UGM karena membutuhkan penanganan lebih intensif.

Evaluasi Program MBG

Dalam kurun kurang dari sebulan, dua kejadian keracunan massal di Sleman memunculkan pertanyaan besar soal standar kebersihan dan distribusi program MBG. Meski seluruh korban dinyatakan selamat, insiden berulang ini mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |