REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena musik digital di Indonesia melahirkan banyak hit instan. Lagu "Tabola Bale" muncul sebagai anomali yang luar biasa, seolah membuktikan bahwa karya yang berakar kuat pada identitas lokal memiliki kekuatan untuk mengguncang dan menyatukan industri musik.
Kolaborasi apik antara Silet Open Up, Jacson Zeran, Juan Reza, dan Diva Aurel tak sekadar melahirkan kesuksesan musikal, melainkan ada keberanian artistik yang berbuah manis, di mana puncaknya adalah penganugerahan bergengsi dari Youtube Music Academy 2025 sebagai Most Subscriber Gained Artist. Penghargaan ini bukan hanya sekadar trofi, melainkan pengakuan atas kekuatan lagu ini dalam menarik perhatian khalayak global melalui kekayaan budaya lokal.
Sejak dirilis tahun ini, "Tabola Bale" seolah menepis keraguan terhadap daya saing musik daerah. Perpaduan harmonis antara ritme modern yang mudah diterima telinga dan sentuhan tradisional yang autentik, terutama unsur Minang yang kini menjadi ciri khasnya, membuat lagu ini langsung menemukan tempat di hati banyak orang.
Tidak terhitung jumlah pengguna media sosial dari berbagai kalangan dan generasi yang ikut menari, menyanyikan, dan menikmati melodi riang "Tabola Bale". Lagu ini telah menjadi "soundtrack wajib" bagi banyak kreator konten. Kekuatannya terletak pada kemampuannya menyajikan nuansa segar tanpa kehilangan esensi budaya yang mendalam.
Di balik kesuksesan itu, terdapat sebuah proses kreatif yang menarik dan penuh pertimbangan besar. Silet Open Up mengungkapkan proses penulisan lagu ini dimulai pada awal 2024, di mana penggarapan bagian reff-nya menjadi titik awal. Uniknya, lagu ini diselesaikan hanya dalam waktu satu pekan saja di Yogyakarta, sebuah kota yang kental akan nuansa budaya, meskipun akar lagunya adalah Minang.
Namun, keputusan paling krusial muncul di tengah proses produksi. Sempat terbersit niat untuk menghilangkan unsur Minang agar lagu terasa lebih universal dan mudah diterima pasar yang lebih luas. Untungnya, keputusan yang diambil justru sebaliknya.
"Saya rasa itu adalah salah satu keputusan terbaik. Justru dengan mempertahankan (unsur Minang) jadi kunci identitas lagu ini,” kata Silet Open Up dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, dikutip pada Kamis (16/10/2025).
Keputusan mempertahankan identitas Minang ini terbukti menjadi pembeda. "Tabola Bale" bertransformasi dari sekadar sebuah lagu menjadi fenomena digital lintas platform yang masif. Angka-angka di media sosial berbicara lantang, yaitu lagu ini telah digunakan hampir 9 juta kali di Tiktok Sound, 1,6 juta kali di Instagram Reels, dan videonya telah meraup lebih dari 241 juta views di Youtube. Prestasi ini mengukuhkan "Tabola Bale" sebagai salah satu karya paling berpengaruh tahun ini.
Dampak sosial dan budayanya bahkan meluas ke panggung nasional. Silet Open Up membawakan lagu ini dalam acara kenegaraan, tepatnya saat memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Silet Open Up berharap karya yang lahir dari kejujuran, komitmen pada budaya, dan kolaborasi yang tulus ini akan selalu menghasilkan dampak positif dan membawa banyak kebaikan bagi para pendengarnya. “Semoga lagu ini masih bisa menghibur, memberi kedamaian, dan membantu kita melupakan sejenak beban hidup,” ujarnya.
Dia juga berharap ada makna persatuan tersampaikan dari lagu ini. “Semoga karya ini menyatukan, bukan memecah-belah,” kata dia.