KNEKS Dukung Pemisahan BSI dari Bank Mandiri untuk Perkuat Ekosistem Syariah

5 hours ago 11

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menilai wacana pemisahan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dari Bank Mandiri dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem dan kemandirian keuangan syariah nasional.

Rencana pemindahan kepemilikan saham BSI kepada Danantara disebut akan menjadi salah satu agenda penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri yang digelar dalam waktu dekat.

Saat ini, Bank Mandiri merupakan pemegang saham pengendali BSI dengan porsi sekitar 51 persen. Adapun sisanya dimiliki oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bila pemisahan benar terealisasi, Danantara sebagai entitas investasi milik negara yang berfokus pada sektor keuangan syariah disebut-sebut akan mengambil alih porsi saham Mandiri di BSI.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat, mengatakan hingga kini belum ada keputusan resmi dari Bank Mandiri, Danantara, maupun regulator terkait rencana tersebut.

“Saya juga mengikuti kabar tersebut. Memang ada indikasi kuat bahwa topik ini akan dibahas menjelang RUPSLB awal Agustus. Tapi sampai hari ini belum ada keputusan resmi yang dipublikasikan. Jadi, ini masih berada pada tahap wacana strategis,” ujar Emir kepada Republika, Sabtu (18/10/2025).

Emir menilai jika pemisahan itu terealisasi, langkah tersebut bisa menjadi momentum positif bagi BSI untuk tumbuh lebih mandiri. Saat ini, kinerja BSI sedang sangat baik. Jika menjadi entitas yang lebih mandiri, ruang geraknya akan lebih luas, fleksibel, dan fokus pada pengembangan pasar keuangan syariah nasional.

"Ini bisa menjadi peluang BSI untuk melesat lebih jauh,” jelasnya.

Meski demikian, Emir mengingatkan proses transisi perlu dijalankan dengan hati-hati dan terukur agar tidak menimbulkan gangguan pada operasional maupun persepsi pasar. Selama ini, BSI mendapat dukungan besar dari Bank Mandiri, baik dari sisi infrastruktur, likuiditas, maupun jaringan.

"Jika pemisahan dilakukan, diperlukan masa transisi yang terencana dan mekanisme pengalihan dukungan yang jelas,” tegasnya.

Menurut Emir, keberhasilan pemisahan BSI akan sangat bergantung pada tiga faktor utama, yakni tata kelola dan manajemen risiko yang kuat, permodalan berkelanjutan, serta peta jalan transisi yang transparan.

“Kalau ketiga faktor ini terpenuhi, BSI tidak hanya siap dilepas, tapi juga berpotensi menjadi pemain utama dalam industri perbankan syariah di kawasan regional,” harap Emir.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |