(Beritadaerah-Jakarta) Indonesia bersiap menjadi pusat perhatian dunia lewat penyelenggaraan *International Conference on Infrastructure (ICI) 2025*, yang akan digelar pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Forum internasional ini dipandang sebagai panggung strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pembangunan infrastruktur global jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Muhammad Rachmat Kaimuddin, forum ini dirancang untuk mengakselerasi visi pembangunan nasional, seperti target pertumbuhan ekonomi 8 persen, swasembada pangan, dan kemandirian energi.
“Lebih dari 80 persen kapasitas peserta telah terisi, terdiri dari delegasi pemerintah, investor swasta, lembaga keuangan internasional, hingga organisasi filantropi global. Pendaftaran masih kami buka hingga 5 Juni 2025,” kata Rachmat dalam konferensi pers di kantor Kemkomdigi, Senin (2/6/2025).
Rachmat menegaskan bahwa kebutuhan pendanaan infrastruktur pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meningkat signifikan, bahkan mencapai tiga kali lipat dari periode sebelumnya. Karena itu, ICI 2025 menjadi jembatan penting untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dan membuka peluang investasi konkret.
Konferensi ini akan menghadirkan sesi pleno, diskusi paralel, business matching, hingga pertemuan bilateral untuk mendorong percepatan realisasi proyek.
Sejak April 2025, pemerintah telah menggelar rangkaian kegiatan pra-konferensi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga internasional untuk menjaring proyek-proyek potensial yang siap ditawarkan kepada mitra global.
Dengan digelarnya ICI 2025 hanya beberapa hari sebelum KTT G7, forum ini dinilai strategis sebagai sarana diplomasi ekonomi Indonesia. Tujuannya adalah menarik investasi langsung dan memperkuat posisi Indonesia sebagai simpul pembangunan infrastruktur berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.
“Kami hadir dengan proyek nyata, regulasi yang progresif, serta semangat sinergi. ICI adalah langkah konkret Indonesia untuk memainkan peran lebih besar di peta infrastruktur global,” ujar Rachmat.
Staf Khusus Kemenko Infrastruktur Herzaky Mahendra Putra menambahkan, konferensi ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjadikan infrastruktur sebagai landasan utama transformasi ekonomi.
“Infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, tapi fondasi kemajuan bangsa. Di ICI, kami tampilkan arah pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital, Arnanto Nurprabowo, menyampaikan bahwa Menteri Komdigi Meutya Hafid dijadwalkan akan membawakan paparan penting mengenai infrastruktur digital, termasuk pengembangan *smart city*, sistem keuangan digital, dan ekosistem ekonomi berbasis data.
Arnanto turut mengajak media massa serta operator telekomunikasi untuk menyebarluaskan informasi ICI 2025 kepada publik agar semakin banyak pihak memahami pentingnya peran infrastruktur dalam kemajuan ekonomi nasional.