KONI-KOI Selesaikan Dualisme Sepak Takraw, Menpora Erick: Sinyal Positif Olahraga Indonesia ke Depan

1 hour ago 9

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberikan keterangan pers terkait tanggapan pemerintah Indonesia terhadap pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (24/10/2025). Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir mengatakan bahwa pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC) kepada federasi internasional untuk tidak menggelar kegiatan olahraga di Indonesia bersifat rekomendatif atau imbauan. Selain itu, Erick menegaskan bahwa olahraga Indonesia tidak dibekukan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), Indonesia tetap dapat mengirimkan atlet untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga duni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dualisme kepengurusan cabang olahraga (cabor) sepak takraw yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir berhasil diselesaikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Penyelesaian ini menindaklanjuti arahan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir yang meminta semua dualisme kepengurusan cabor berakhir pada 2025 ini.

“Masalah dualisme memang menjadi salah satu prioritas kami untuk diselesaikan. Sejak mendapatkan arahan dari Bapak Menpora, kami terus melakukan pertemuan, baik dengan KOI, pemerintah maupun cabor. Kami juga sudah mengirimkan surat keputusan pengukuhan personalia PB PSTI 2025-2029 kepada Bapak Menpora. Kami terus berupaya menyelesaikan sengketa di cabor lainnya di waktu yang tersisa sampai akhir Desember ini, “ ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Tb Lukman Djajadikusuma, Selasa (9/12/2025).

Hal senada disampaikan Sekjen KOI Wijaya Noeradi. Pihaknya menindaklanjuti arahan Menpora Erick yang meminta KOI bersama KONI dan empat cabor yang terdapat dualisme di dalamnya untuk duduk bersama menuntaskan masalah sengketa kepengurusan.

“Kami memahami betul bahwa perpecahan yang terjadi membawa dampak buruk bagi nasib para atlet dan juga menjadi penghalang prestasi olahraga kita. Maka kami laporkan kepada Bapak Menpora bahwa tugas telah kami lakukan, dan kami kirimkan surat pengakuan KOI terhadap kepengurusan PB PSTI periode 2025-2029. Kami juga melaporkan dukungan kepengurusan ini kepada Federasi Internasional sepak takraw (ISTAF) ,” kata Wijaya.

Menpora Erick merasa bersyukur atas terselesaikannya dualisme kepengurusan sepak takraw Indonesia. Menurut Erick, ini merupakan kabar baik yang menggembirakan bagi masyarakat olahraga Indonesia menjelang pembukaan SEA Games di Thailand.

“Satu-persatu masalah dualisme selesai, dan ini menjadi sinyal positif bagi langkah olahraga Indonesia ke depannya. Semoga menjadi pertanda positif juga bagi prestasi kita di SEA Games,” ujar Menpora.

Setelah keberhasilan konsolidasi ini, Menpora mengajak semua pihak terkait untuk berpikir bersama mengenai roadmap cabor-cabor di Indonesia, khususnya yang masuk 21 cabor unggulan.

“Terlebih Bapak Presiden telah memberikan perhatiannya pada olahraga kita, mulai dari bonus peraih medali di SEA Games, akan menetapkan 21 cabor unggulan, sampai meminta kita membuat akademi dan pusat pelatihan terbaik di Asia Tenggara. Saya tunggu juga konsolidasi dari tiga cabor lainnya untuk selesaikan dualisme, sebelum saya ambil alih masalah ini di Januari,” ujar Menpora Erick.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |