
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Solo, Priyo Widyastoko memastikan tidak ada SPPG fiktif di Kota Solo. Hal itu dikatakannya Minggu (21/9/2025).
Menurut Priyo, regulasi ketat terkait penerapan makan bergizi gratis (MBG) dan SPPG menjadi salah satu penyebab sulitnya kemunculan SPPG fiktif.
“Di Solo sejauh ini tidak ada. Di Solo ini nanti total dapur ada 65, yang sudah berjalan sekitar 15 dapur, dan lima dapur lagi proses persiapan,” ujarnya.
Priyo menambahkan, lima dapur MBG di Solo saya ini tengah dalam proses persiapan baik tenaga kerja maupun peralatan yang dibutuhkan. SPPG-SPPG tersebut masih harus menunggu pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Tidak memungkinkan, pasalnya dapur fiktif itu tidak terdaftar sebagai mitra BGN. Enggak bisa. Semua dapur yang berjalan selama ini sudah terdaftar. Kalau bukan mitra tentu tidak bisa menjalankan fungsi-fungsi tersebut,” bebernya.
Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Giri Kedaton, salah satu mitra BGN di Solo, Catur Budi Santoso. Ia mengungkapkan, keberadaan kepala dapur dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah dilatih, sarjana ahli gizi, dan sarjana akuntansi menjadi salah satu regulasi yang tidak memungkinkan terbentuknya SPPG fiktif.
“SPPI selain sudah mengikuti pelatihan, juga dibekali dengan buku panduan atau SOP. Jadi selama sesuai dengan SOP dapur itu saya kira bisa meminimalisasi kejadian-kejadian seperti di daerah lain yaitu keracunan. Di Solo kan tidak ada,” ungkapnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.