Home > EV Tuesday, 18 Nov 2025, 00:54 WIB
Korea Selatan ingin mengejar ketertinggalan di industri kendaraan listrik.
Kia EV3 di salah satu sudut kota Seoul Korea Selatan. Foto: KiaMOBILLISTRIKNEWS.COM, JAKARTA--Pemerintah Korea Selatan telah menyubsidi pembelian mobil listrik dan sel bahan bakar selama lebih dari satu dekade, menjadikannya salah satu pelopor di bidang ini. Tahun depan, Korea Selatan ingin memberikan dorongan lebih lanjut pada elektrifikasi, sehingga jumlah subsidi akan ditingkatkan lagi pada pergantian tahun.
Pekan lalu, Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa subsidi akan ditingkatkan dari 780 miliar won saat ini (sekitar 461 juta euro) menjadi 936 miliar won (sekitar 555 juta euro) pada tahun 2026. Ini merupakan peningkatan sebesar 20 persen.
Sebagian dari paket baru ini, seperti dilansir Electrive.com, Senin (17/11/2025), adalah bonus penggantian sebesar satu juta won, atau setara dengan 590 euro, yang akan diterima pengemudi jika mereka membuang mobil bermesin pembakaran lama mereka dan membeli kendaraan bertenaga baterai atau sel bahan bakar. Program subsidi khusus untuk bus listrik atau H2 juga merupakan hal baru.
Para pemasok didorong untuk berubah
Pemerintah juga telah meluncurkan paket langkah-langkah ‘strategi kepemimpinan global K-mobility’, yang bertujuan untuk secara strategis mengejar ketertinggalan dari para pemimpin dunia dalam industri otomotif domestik.
Pada tahun 2030, pemerintah Korea Selatan ingin mengubah sekitar 70 persen pemasok komponen mesin pembakaran yang ada saat ini menjadi perusahaan yang berspesialisasi dalam kendaraan masa depan. Untuk tujuan ini, 200 perusahaan spesialis akan disebutkan secara eksplisit, dan program penelitian terkait untuk transformasi ke industri hijau akan diluncurkan.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan berencana untuk melatih sekitar 70.000 pekerja terampil di bidang 'mobilitas masa depan' pada tahun 2033. Program pelatihan akan digunakan untuk meningkatkan kolaborasi antara AI, robotika, dan manusia secara signifikan. Selain itu, 15 triliun won tambahan, setara dengan sekitar 8,85 miliar euro dialokasikan untuk subsidi negara bagi industri otomotif.
Dalam hal kendaraan otonom yang didukung AI, Korea Selatan ingin mengejar ketertinggalan dari dua negara terdepan di bidang ini, Tiongkok dan Amerika Serikat, pada akhir dekade ini. Bekerja sama dengan LG Electronics dan Hyundai Mobis, platform khusus untuk kendaraan yang ditentukan perangkat lunak (SDV) dan kendaraan yang ditentukan AI (AIDV) akan dikembangkan. Kerangka hukum yang diperlukan akan ditetapkan pada tahun 2026.
Pemerintah Korea Selatan juga ingin mendorong pengembangan pasar ekspor di negara-negara dengan pertumbuhan tinggi seperti Brasil, Arab Saudi, dan India. Untuk tujuan ini, dana inovasi senilai 50 miliar won (29,5 juta euro) sedang dibentuk. Ekspansi strategis ke luar negeri dimaksudkan untuk menghindari proteksionisme global, sekaligus mendukung investasi domestik.

2 weeks ago
45














































