KPU Tetapkan Wayan Koster-Giri Prasta Unggul dalam Pilgub Bali 2024

1 month ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Bali menetapkan hasil pemilihan gubernur atau Pilgub Bali 2024 setelah proses rekapitulasi tingkat provinsi di Kabupaten Badung pada Ahad, 8 Desember 2024. Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan perolehan hasil kedua pasangan calon dengan hasil akhir pasangan calon nomor urut 2, I Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta, unggul 61,46 persen dari pasangan calon Nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS).

“Pasangan calon nomor urut satu atas nama Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana dengan perolehan suara sah sebanyak 886.251, pasangan calon nomor urut dua atas nama Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta sebanyak 1.413.604,” tutur Lidartawan.

Hasil rekapitulasi itu dimuat dalam Surat Keputusan KPU Bali Nomor 178 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024, di mana seluruh saksi dan Bawaslu telah sepakat dengan keputusan ini.

Hasil perolehan suara yang memenangkan pasangan Koster-Giri ini juga sudah sesuai dengan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang dibuktikan dalam formulir model D Hasil Provinsi KWK Gubernur.

Berdasarkan proses rekapitulasi tiap kabupaten/kota yang sampai di jenjang akhir provinsi diketahui, dari daftar pemilih tetap (DPT) 3.283.893 pemilih, terdapat 71,9 persen yang menggunakan hak pilih, yaitu 2.364.475 pemilih. Dari jumlah tersebut, terdapat 2.299.855 suara sah dan 64.620 suara tidak sah.

Jika dibedah berdasarkan kabupaten/kota, pasangan calon Mulia-PAS meraih 73.468 suara di Jembrana, 100.350 di Tabanan, 111.062 di Badung, 90.362 di Gianyar, 48.841 suara di Klungkung, 37.298 suara di Bangli, 125.986 suara di Karangasem, 153.444 suara di Buleleng, dan 145.440 suara di Denpasar.

Sementara pasangan Koster-Giri meraih 97.402 suara di Jembrana, 204.031 di Tabanan, 204.186 di Badung, 223.469 di Gianyar, 71.044 suara di Klungkung, 112.125 suara di Bangli, 149.560 suara di Karangasem, 206.028 suara di Buleleng, dan 145.759 suara di Denpasar.

Dengan berakhirnya proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara, maka angka ini ditetapkan KPU Bali untuk selanjutnya diberikan waktu bagi kedua tim pasangan calon jika ingin mengajukan gugatan.

“Hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu dan diktum kedua ditetapkan dan sebagai pengumuman pada hari Minggu, 8 Desember 2024 pukul 11.29 WITA, keputusan ini mulai berlaku saat tanggal ditetapkan,” ujar Lidartawan.

Ganjar: Koster-Giri Menang Berkat Dukungan Masyarakat Adat

Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, menyebutkan pasangan calon Koster-Giri, yang dinyatakan menang versi hitung cepat di Pilgub Bali, menang berkat dukungan masyarakat adat yang kuat kepada dua tokoh tersebut.

“Saya kira kepercayaan ini kalau saya mengartikan kepercayaan publik yang muncul dan salah satunya adalah masyarakat adat yang sangat kuat di Bali ini,” kata Ganjar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 29 November lalu.

Karena itu, Ganjar berpesan kepada Koster-Giri agar menjaga kepercayaan masyarakat adat terutama dalam hal menjaga agar adat budaya Bali tetap terjaga layaknya filosofi hidup orang Bali Tri Hita Karana, keseimbangan hidup antara manusia, Tuhan, dan alam ciptaan. Begitu pula kehidupan sosial kemasyarakatan di Bali mesti dijaga keseimbangannya dalam kebijakan politik.

“Yuk kelompok-kelompok masyarakat termasuk masyarakat adat itu kemudian relasi antarkelompok masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan lingkungan bagus sekali,” ujar mantan calon presiden pada Pilpres 2024 itu.

Ganjar optimistis Wayan Koster, yang memasuki masa bakti kedua sebagai Gubernur Bali, telah memiliki peta jalan pembangunan Bali yang sudah terangkum dalam program 100 tahun Bali Semesta Berencana. “Ini bagus, tinggal dijaga,” ujarnya.

Dia juga berpesan agar pemerintahan Wayan Koster-Giri Prasta menjaga integritas, melayani masyarakat dengan baik, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Pak Koster sudah dua periode, maka kebijakan publik yang lebih baik untuk masyarakat Bali ini waktunya, untuk betul-betul bisa ditingkatkan dan mendengarkan suara masyarakat yang ada di Bali,” katanya.

ANTARA

Pilihan editor: Pesan Ketua DPD Gerindra kepada Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |