REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Krisis air bersih terjadi di Embarkasi Haji Indramayu selama tiga tahun terakhir. Padahal embarkasi tersebut kerap digunakan untuk keperluan ibadah haji setiap tahunnya.
Untuk mengatasi hal itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Indramayu, Nurpan, mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk mengatasi persoalan tersebut. “Saya pastikan harus ada instalasi air bersih di sini. Ini sudah terlalu lama mangkrak,” ujar Nurpan, saat melakukan inspeksi mendadak ke Embarkasi Haji Indramayu, Kamis (23/10/2025).
Menurut Nurpan, Embarkasi Haji Indramayu memiliki nilai strategis. Bahkan, menjadi salah satu ikon nasional yang untuk menyambut para jamaah haji dari berbagai wilayah. “Sangat memalukan kalau kita tidak bisa menyiapkan infrastruktur dan jaringan air bersih di tempat yang menjadi wajah Indramayu di tingkat nasional,” tukas pria yang baru menjabat sebagai Dirut Perumdam Indramayu pekan lalu itu.
Nurpan mengatakan, selama tiga tahun musim haji, kebutuhan air di Embarkasi Haji Indramayu selalu dipasok menggunakan mobil tangki air. Setiap hari, ada 30 tangki air untuk memenuhi kebutuhan para jamaah haji. “Saya agak miris melihat kondisi itu. Selain biayanya tinggi, juga mencerminkan ketidaksiapan kita dalam melayani jamaah haji,” kata Nurpan.
Dari hasil pengecekan di lapangan, lanjut Nurpan, pihaknya memastikan pemasangan instalasi air bersih akan dimulai bulan depan. Ia menargetkan pekerjaan itu dapat selesai dalam waktu sekitar satu bulan sejak dimulai. Nurpan mengaku sudah melihat kesiapan dari internal PDAM, termasuk dirtek dan balitbang. Ia menyatakan, semuanya siap untuk memulai pengerjaan instalasi bulan depan.
Selain itu, untuk mengatasi persoalan tersebut secara permanen, Perumdam Tirta Darma Ayu juga telah menyiapkan solusi jangka panjang. Yakni, dengan mengalirkan air dari unit Pamayahan yang memiliki kapasitas mencukupi. “Mereka butuh 10 liter per detik, dan saya sudah cek suplai airnya tersedia. Kedepan, kami juga akan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Luwih Gede dengan kapasitas 100 liter per detik. Sebagian akan dialirkan ke rumah sakit, Polindra, dan tentu ke Embarkasi,” katanya.
Sebagai bentuk keseriusan, Nurpan telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab langsung kepadanya untuk mempercepat realisasi proyek tersebut. “Kami ingin memastikan kedepan tidak ada lagi keluhan para calon jamaah haji soal air bersih. Insya Allah, dengan debit 10 liter per detik, kebutuhan di Embarkasi akan tercukupi,” katanya.

15 hours ago
8













































