1 day ago
29
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sheila Amalia Christanti, ditemukan tewas di sebuah parit di kawasan Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Mahasiswi dari Fakultas Pertanian tersebut sebelumnya dilaporkan hilang selama hampir tiga minggu. Sheila diduga meninggal akibat kecelakaan tunggal di sekitar wilayah Lawu Green Forest (LGF), Magetan.
Setelah lebih dari dua pekan pencarian, pada Sabtu, 12 April 2025, Polsek Plaosan menerima laporan penemuan jasad seorang perempuan di Tikungan Tamansari. Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, menjelaskan bahwa warga menemukan sepeda motor dalam posisi terbalik di parit di tepi Jalan Raya Taman Sari jalur atas LGF.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit pinggir Jalan Raya Taman Sari Jalur Atas LGF, dan setelah dicek mendetail ada seorang di bawah sepeda motor tersebut dengan kondisi kemungkinan sudah meninggal,” ujar Joko seperti dikutip dari keterangan pers pada Senin, 14 April 2025.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada, mengonfirmasi bahwa jenazah yang ditemukan adalah Sheila. Ia mengatakan bahwa Sheila dilaporkan hilang saat hendak pulang ke kampung halamannya di Madiun dengan mengendarai sepeda motor saat mudik Lebaran. “Kemarin sore tim intel Magetan memberitahukan ke kami adanya penemuan (jenazah) Mbak Sheila,” ujar Jaka saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 14 April 2025.
Lantas, bagaimana kronologi dari ditemukannya mahasiswi UGM yang tewas di parit tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Kronologi Penemuan Mahasiswi UGM Tewas di Parit
Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono menjelaskan penemuan jenazah Sheila bermula saat salah seorang warga menolong kecelakaan yang terjadi di jalur atas Lawu Green Forest. Saat itu, dia melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit. Dia pun menelepon warga lainnya untuk mengecek parit tersebut. Warga lalu mengecek lokasi dan menemukan jenazah di bawah motor yang terbalik.
Saat ditemukan, Sheila mengenakan celana panjang berwarna biru gelap. Menurut keterangan warga, dia kemungkinan mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak rambu jalan, kemudian masuk ke parit kecil di sekitar lokasi kejadian.
Sheila diduga menabrak rambu jalan dan masuk ke parit. Jalur Solo-Magetan lewat Sarangan dikenal dengan tanjakan dan turunan, serta belokan tajam karena melewati lembah Gunung Lawu.
Menurut pernyataan orang tua, Sheila pada awalnya berniat mudik Lebaran ke Madiun, Jawa Timur, naik sepeda motor pada 25 Maret 2025. Namun, Sheila tidak kunjung sampai. Pihak Fakultas dan keluarga kemudian membuat laporan kehilangan Sheila pada 26 Maret 2025.
Upaya penyelidikan dilakukan oleh kepolisian dan pihak fakultas dengan mencari informasi keberadaan Sheila melalui jejaring mahasiswa. Pihak keluarga juga mengunggah berita kehilangan di media sosial, tapi tak kunjung membuahkan hasil.
Hasil penelusuran dari CCTV di tempat kos, diketahui Sheila keluar dari gang kos pada Selasa, 25 Maret 2025 pukul 11.03 WIB. Sheila terlihat meluncur dari Seturan, Yogyakarta ke Jalan Solo. Informasi terakhir di hari yang sama, Sheila melintas di daerah Lawu, Tawangmangu pada pukul 15.00 WIB. Pihak keluarga menyusuri area Sragen dan Tawangmangu pada 29-30 Maret 2025 namun tidak melihat tanda-tanda keberadaan Sheila.
Pada Sabtu, 12 April 2025, pukul 10.00 WIB, Kapolsek Plaosan menerima laporan penemuan jenazah di daerah Lawu Green Forest, Magetan. Setelah diperiksa, mayat tersebut adalah adalah Sheila. Jenazah korban lalu diserahkan ke keluarga dan dimakamkan pada Minggu, 13 April.
Joko menyebut keluarga korban meminta agar kepolisian tidak melakukan autopsi dan pemeriksaan mendalam karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. “Keluarga korban sudah menerima kejadian sebagai takdir dan tidak menuntut secara hukum serta memohon agar tidak dilakukan pemeriksaan dalam,” kata dia.
Yudono Yanuar, Oyuk Ivani Siagian, Dede Leni Mardiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
