KUR Perumahan Rp130 Triliun Mulai Oktober, Target Backlog 15 Juta Unit

2 hours ago 4

Warga melintas di area pembangunan rumah subsidi di Perumahan Graha Arraya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (21/2/2025) Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen mendukung program 3 juta rumah dengan menyalurkan dan menyediakan akses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal. Selain itu BTN juga menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk mewujudkan program tersebut. Program 3 juta rumah ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi nasional karena dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan dan berbagai industri terkait. Program 3 juta rumah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyampaikan plafon kredit usaha rakyat (KUR) perumahan akan ditingkatkan secara bertahap. Kenaikan tersebut dapat terealisasi apabila penyaluran KUR perumahan sebesar Rp130 triliun yang direncanakan mulai bergulir pada Oktober 2025 berjalan optimal.

“Kalau Rp130 triliun tahun ini terserap, insyaAllah akan kita tambah lagi tahun depan. Saya yakin bisa tambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun,” ujar Rosan usai menghadiri pertemuan dan simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa di Balai Sarbini, Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Selasa (16/9/2025) malam.

Rosan menegaskan, bank-bank Himbara akan menjadi motor utama penyaluran KUR perumahan ini. Ia menyebut, keterlibatan aktif perbankan BUMN sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 15 juta unit.

Ia juga mendorong pelaku usaha, mulai dari pengembang, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan, agar memanfaatkan peluang tersebut. “Dananya sudah ada, tolong dimanfaatkan. Jangan sampai bapak-ibu di sini kurang aktif mencari peluangnya,” ucap Rosan.

Menurut Rosan, sektor konstruksi dan perumahan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ia mencatat, pada 2024 investasi di sektor konstruksi, perumahan, dan perkantoran mencapai Rp 94,5 triliun serta menyerap sekitar 10 juta tenaga kerja.

“Sektor ini sangat penting, kontribusinya signifikan terhadap investasi nasional. Karena itu, KUR perumahan menjadi salah satu instrumen strategis untuk mempercepat pembangunan sekaligus membuka lapangan kerja,” kata Rosan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |