Lebih dari Sejuta Warga Palestina di Gaza Tolak Pengusiran Paksa Israel

2 hours ago 7

Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang jalan pantai menuju Gaza selatan, Kamis, 11 September 2025, setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kantor Media Gaza menyatakan lebih dari satu juta warga Palestina, termasuk lebih dari 350 ribu anak, masih berada di Kota Gaza dan wilayah utaranya, menolak dievakuasi ke bagian selatan Jalur Gaza.

Kantor tersebut pada Jumat (12/9/2025) menambahkan bahwa Israel telah memaksa lebih dari 800 ribu orang pindah ke wilayah Al-Mawasi, yang tidak memiliki sarana hidup dasar.

Dalam sebuah pernyataan, kantor itu menegaskan bahwa penolakan warga Palestina untuk pindah ke selatan terjadi meski menghadapi agresi brutal dan genosida yang terus dilakukan oleh pendudukan Israel. Pernyataan itu menyebutkan serangan tersebut bertujuan memaksakan kejahatan pengusiran paksa.

Kantor tersebut juga mencatat Israel sebelumnya telah menyatakan pengungsian kali ini akan bersifat permanen, tanpa adanya pengembalian ke Kota Gaza dan wilayah utara. Hal tersebut merupakan kejahatan dan melanggar hukum internasional.

“Kami menegaskan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina, termasuk lebih dari 350 ribu anak, tetap berada di Kota Gaza dan wilayah utara, teguh di tanah, rumah, dan properti mereka, serta menolak skema pengusiran paksa ke selatan,” bunyi pernyataan itu.

Kantor media tersebut menyebutkan tim pemantau juga telah mengamati pengungsian balik dari selatan ke Kota Gaza dan wilayah utara setelah para pengungsi mendapati wilayah selatan bahkan tidak memiliki kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.

Kondisi kelaparan di selatan Gaza, 1 September 2025.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |