REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Pertamina terus berkomitmen mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan menghadirkan Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Desa ini menghadirkan Kampung Iklim binaan Pertamina yang berhasil mengintegrasikan pengembangan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan energi hijau ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Dukungan Pertamina diwujudkan melalui pembangunan fasilitas greenhouse, pelatihan urban farming tanaman hidroponik, serta pemanfaatan energi terbarukan dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kWh.
Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, mengatakan Pertamina memiliki banyak program kolaboratif dengan masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan Desa Energi Berdikari.
Menurut Arya, program DEB merupakan langkah inisiatif untuk menumbuhkan ekonomi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan energi.
“Melalui program rumah hidroponik ini diharapkan dapat membantu ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat di lingkungan sekitar Desa Lebak Gede,” ujar Arya dalam kegiatan Management Walkthrough di Banten, Selasa (21/10/2025).
Program DEB Lebak Gede merupakan program binaan PT Pertamina Energy Terminal (PET), bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics (IML). Program ini menjadi salah satu wujud komitmen Pertamina dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada bidang energi bersih dan terjangkau (SDG 7) serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8).
Panen dari Greenhouse untuk Konsumsi dan Dijual
Ani Suparman, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wahid Sapa, menyampaikan kehadiran greenhouse di desanya memberikan dampak positif bagi produktivitas dan semangat warga.
“Tanaman tumbuh lebih sehat karena berada di lingkungan tertutup namun tetap mendapat sinar matahari. Para ibu juga semakin bersemangat setelah mendapat pelatihan urban farming hidroponik dari Pertamina,” tutur Ani.
Ani menambahkan hasil panen dari greenhouse digunakan untuk konsumsi pribadi maupun dijual, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi warga.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pertamina. Kini kami bisa menambah pengetahuan dan beraktivitas produktif dengan cara bercocok tanam hidroponik,” kata dia.
Hingga saat ini, sekitar 30 anggota KWT Wahid Sapa telah berhasil memanen berbagai jenis tanaman hidroponik seperti kangkung, pakcoy, caisim, dan selada dengan total hasil panen mencapai 341,7 kilogram.
Sementara itu, Aditya Fernando, salah satu penerima manfaat sekaligus pemuda yang ditunjuk untuk mengelola PLTS di Desa Lebak Gede, mengaku bangga bisa berperan aktif dalam mendorong masyarakat menggunakan energi bersih.
“Saya berterima kasih atas dukungan Pertamina. PLTS yang terpasang ini sangat bermanfaat bagi kami dan terbukti efisien. Saya berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke energi ramah lingkungan. Alhamdulillah saya juga mendapatkan sertifikasi junior operator pengoperasian PLTS dari Pertamina dan Kementerian ESDM, sehingga saya bisa merawat dan mengelola PLTS tersebut secara berkelanjutan,” kata Aditya.