
SKOR.id - Dominasi Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di sektor putri Livoli Divisi Utama masih belum tergoyahkan.
Mereka kembali menjadi juara usai mengalahkan TNI AU Electric pada grand final Livoli Divisi Utama 2025 di GOR Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, (Sabtu 18/10/2025) malam.
Pada pertandingan tersebut, tim asuhan Ayub Hidayat menang telak dengan skor 3-0 (25-16, 25-22, 25-12).
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Dengan demikian, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia sukses mengamankan titel Livoli Divisi Utama dalam tiga tahun beruntun.
Hat-trick gelar diraih berkat menjadi yang terbaik pada edisi 2023, 2024, dan kini 2025.
Dan, yang lebih istimewa, Shella Bernadetha dan kawan-kawan menjadi juara dengan status tak terkalahkan.
Ya, sejak babak penyisihan hingga grand final Livoli Divisi Utama 2025, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia mampu merangkai 13 kemenangan.
Mereka benar-benar membuktikan bahwa tak ada tim lain yang mampu menandingi.
Sebaliknya, TNI AU Electric masih belum berhasil mengulang kesuksesan 2016 saat menjadi juara Livoli Divisi Utama.
Faktanya, mereka finis runner-up tiga kali dalam empat edisi terakhir, membuktikan nasib sial yang tak kunjung beranjak.
Namun, tahun ini pasukan Alim Suseno memang sulit bersaing dengan Gresik Petrokimia. Dalam enam pertemuan sejak penyisihan, mereka selalu takluk.
Bank Jatim Ketiga
Beberapa jam sebelumnya, perebutan peringkat ketiga Livoli Divisi Utama 2025 antara Bank Jatim dengan Rajawali O2C Ciparay telah tuntas dilaksanakan.
Bank Jatim meraih status tersebut usai menang 3-0 (25-20, 25-10, 26-24) dari sang rival asal Jawa Barat.
Hasil ini mengobati kekecewaan Megawati Hangestri dan kawan-kawan yang gagal lolos ke grand final.
Mereka sejatinya punya peluang, tapi kalah 2-3 dari TNI AU Electric pada laga penentuan.
Asa untuk mempertajam rekor juara terbanyak di Livoli Divisi Utama (9) pun kandas.
Sementara, Rajawali O2C Ciparay takkan terlalu kecewa. Pencapaian ini lebih baik dari tahun lalu, di mana mereka bahkan tak lolos ke final four.
Lagipula, tim asuhan Octavian itu kehilangan banyak pilar ke Timnas Voli Putri U-18 Indonesia sehingga sulit bersaing dengan lawan-lawan yang lebih matang.
Positifnya, ada beberapa talenta menjanjikan yang muncul, seperti opposite 13 tahun, Arimbi Syifa Andayani.
Sumber: skor.id