Longsor Terjang Majenang, 21 Warga Hilang dan Puluhan Rumah Rusak

2 weeks ago 42
Ilustrasi bencana tanah longsor | Freepik

CILACAP, JOGLOSEMARNEWS.COM Bencana tanah longsor menerjang wilayah Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis (13/11/2025) sore. Dua dusun di Desa Cibeunying menjadi lokasi terparah, dengan sejumlah rumah warga tertimbun material tanah dan kayu.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Warga yang tinggal di lereng bukit mengaku mendengar suara gemuruh dari arah perbukitan tak lama sebelum longsor menimpa permukiman. Kepala Dusun Tarukan mengatakan suasana malam yang gelap membuat warga kesulitan melihat besarnya material yang meluncur ke bawah. “Hujan tidak berhenti sejak sore. Saat suara gemuruh terdengar, beberapa warga keluar rumah, berusaha menghindar,” ungkapnya, Jumat (14/11/2025).

Sebagian bangunan dilaporkan tertutup lumpur dan kayu yang terbawa arus longsoran. Tim SAR bersama warga langsung bergerak melakukan pencarian meski kondisi medan masih licin dan berbahaya. Dari laporan yang diterima aparat dusun, terdapat lebih dari 20 warga yang tidak bisa dihubungi setelah kejadian.

Camat Majenang, Aji Pramono, menyampaikan bahwa petugas masih melakukan pengecekan ke titik-titik terdampak, termasuk Dusun Cibuyut. “Kami terus menyisir area terdampak. Ada belasan warga terluka dan sudah dibawa ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, memastikan timnya telah berada di lokasi tak lama setelah laporan masuk. Ia mengatakan bahwa total 46 warga tercatat terdampak langsung dari longsor ini. “Dua warga meninggal dunia, 23 berhasil ditemukan selamat, dan masih ada 21 yang belum ditemukan. Pencarian terus kami lanjutkan,” paparnya.

Bencana di Majenang bukan satu-satunya. Di beberapa wilayah lain di Kabupaten Cilacap, hujan deras memicu longsor dan banjir dalam waktu hampir bersamaan. Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Taryo, melaporkan bahwa Desa Bener merupakan salah satu kawasan yang terdampak cukup parah dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 650 juta. Lebih dari 200 warga terpaksa mengungsi ke balai desa maupun rumah kerabat.

Longsor juga terjadi di Kecamatan Karangpucung dan Wanareja. Di sejumlah titik, akses jalan sempat terputus karena tertutup material. BPBD bersama Dinas PUPR telah menurunkan alat berat untuk membersihkan timbunan tanah. “Masih ada beberapa jalur yang kami buka agar mobilitas warga tidak terhambat,” ujar Taryo.

Selain longsor, banjir turut merendam kawasan Kecamatan Wanareja. Sedikitnya 800 rumah dilaporkan tergenang air. “Ketinggian air bervariasi. Di Tarisi, air di dalam rumah bahkan mencapai lebih dari 50 sentimeter, sementara area persawahan terendam hingga 140 sentimeter,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, seluruh unsur SAR, TNI-Polri, BPBD, dan relawan masih dikerahkan untuk penanganan darurat serta pencarian korban yang belum ditemukan. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |