Luhut Akui Bandara IMIP Dibangun Sebagai Fasilitas untuk Investor China

1 hour ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan bandar udara (bandara) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah belakangan menjadi kontroversi. Menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, bandara itu dibangun sebagai salah satu fasilitas kepada investor dari China, yang nilainya mencapai lebih dari 20 miliar dolar AS, menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja, dan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan sampai saat ini.

“Itu diberikan sebagai fasilitas bagi investor, sebagaimana lazim dilakukan di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand. Jika mereka berinvestasi 20 miliar dolar AS, wajar mereka meminta fasilitas tertentu selama tidak melanggar ketentuan nasional,” kata Luhut dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Terkait izin pembangunan lapangan terbang, ia mengatakan keputusan itu diambil dalam rapat yang dirinya pimpin bersama sejumlah instansi terkait ketika masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut menegaskan, bandara IMIP hanya untuk keperluan penerbangan domestik.

“Bandara khusus diberikan hanya untuk melayani penerbangan domestik dan memang tidak memerlukan bea cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan. Tidak pernah kami pada saat itu mengizinkan bandara di Morowali atau Weda Bay menjadi bandara internasional,” kata Luhut. 

photo

Prajurit Kostrad diterjunkan malam hari dalam Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) misi infiltrasi di Bandara IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. - (Puspen TNI)

Dalam setiap kerja sama investasi strategis, terdapat sejumlah ketentuan yang ditetapkan dan sampaikan kepada China untuk memastikan bahwa investasi tersebut membawa manfaat maksimal bagi Indonesia.

“Ketentuan-ketentuan ini berlaku bagi seluruh mitra internasional, termasuk Tiongkok, dan menjadi landasan dalam setiap proses negosiasi, di antaranya penggunaan teknologi terbaik, pemanfaatan tenaga kerja lokal, pembangunan industri terintegrasi dari hulu ke hilir, dan transfer teknologi serta capacity building,” ujar Luhut.

Terkait persoalan lingkungan dan yang lainnya, Luhut mengatakan dirinya saat itu berkoordinasi langsung dengan Wang Yi, yang ditunjuk Presiden China Xi Jinping sebagai mitra utama Indonesia. Koordinasi dilakukan untuk memastikan seluruh operasi mematuhi standar dan tidak ada “negara dalam negara” yang melanggar hukum di Republik Indonesia.

“Terkait masalah lingkungan, sejak 2021, saya meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar menindak tegas perusahaan-perusahaan industri hilir asal Tiongkok yang belum memenuhi standar lingkungan,” katanya.

Sebelumnya, ihwal Bandara IMIP mencuat saat Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin meninjau latihan TNI di Morowali pada Kamis (20/11/2025). Menhan menyoroti tidak adanya perangkat negara yang dimiliki Bandara IMIP.

Selain itu, Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk segera menginvestigasi bandara khusus yang berada di daerah pertambangan di Morowali, Sulawesi Tengah.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |