TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia buka suara terkait penunjukkan Luhut Panjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Prabowo Subianto dalam susunan Kabinet Merah Putih, pada Senin, 21 Oktober 2024. Luhut saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Golkar.
“Saya yakin bahwa masih dibutuhkan pikiran-pikiran besarnya,” kata Bahlil saat memberikan kata sambutan di acara tasyakuran Partai Golkar ke-60, di gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Senin, 21 Oktober 2024.
Bahlil enggan berbicara lebih detail soal alasan penunjukkan Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. “Beliau adalah kader senior Golkar. Kalau ditanya kenapa masuk, nanti tolong kami tidak bisa menjawab,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu percaya bahwa Luhut memiliki pemikiran besar dan bagus yang dibutuhkan oleh negara.
Sebelum Presiden Prabowo mengumumkan anggota Kabinet Merah Putih pada hari pelantikannya, mantan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sempat beberapa kali berujar dirinya tidak lagi memiliki keinginan untuk menjadi menteri, jika ditawari oleh presiden terpilih pada Pemilu 2024.
Alasannya, ia tidak mendapatkan restu dari sang istri, Devi Simatupang. Namun, ia mengaku bersedia, jika diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
“Enggak, kalau saya jadi menteri cukup lah. Istri saya sudah tidak setuju saya menteri lagi. Kalau beri saran-saran iya,” ucap Luhut, pada 14 Februari 2024, seperti diberitakan Antara.
Sebelumnya, Luhut juga mengatakan dirinya enggan menjadi pejabat publik setelah 2024. “Istri saya bilang, ‘Pah, kamu kalau sudah selesai jangan lagi jadi menteri-menteri ya, cape gua’. Saya bilang, yes, 2024 kita selesai, enggak mau lagi,” kata Luhut dalam podcast Deddy Corbuzier, pada Selasa, 6 Juli 2021.
Luhut menyampaikan, setiap orang harus mengetahui kapan dirinya mesti berhenti. Namun, semua orang berambisi harus menjadi presiden agar bisa mengabdi.
“Ngapain mesti jadi presiden. Bisa ngabdi apa saja. Kalau enggak jadi presiden langsung mati?” ujarnya.
Iklan
Tak hanya itu, Luhut pernah menyampaikan dirinya telah berjanji kepada sang istri untuk tak lagi menjabat sebagai menteri saat masa kepemimpinannya berakhir pada 2024. Janji itu ia ungkapkan dalam momentum hari ulang tahun Devi yang ke-71 tahun, pada 16 Oktober 2020.
“Saya pernah berjanji padanya (Devi) bahwa selesai masa jabatan saya di 2024 nanti,” kata Luhut, pada 16 Oktober 2024.
Usai ditunjuk sebagai Ketua DEN, Luhut bercerita bahwa Prabowo sempat meminta izin kepada istrinya untuk memperbolehkannya mendapat posisi batu kelak. Ia bercerita, penunjukan ini berawal dari acara Gala Dinner Akabri 67/70 yang dilaksanakan di Gedung Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, 21 Juli 2024.
Dalam acara itu, Prabowo menceritakan tantangan dan potensi Indonesia di masa depan. Sebelum mengakhiri sambutannya, Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta izin kepada istri Luhut untuk memperbolehkan suaminya menerima tanggung jawab baru di posisi baru.
“Saat itu, istri saya hanya tersenyum lebar saja,” ucap Luhut lewat akun Instagram resminya, Senin, 21 Oktober 2024.
Ternyata, Kepala Negara menunjuknya menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Luhut mengaku menerima amanat ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Menurut Luhut, tugas ini bukan sekadar posisi, tapi panggilan mengabdi.
Luhut menjelaskan, lembaga ini akan bertugas utk memberikan saran dan rekomendasi agar program program prioritas di bidang ekonomi bisa tercapai dengan baik. Terlebih, Prabowo menginginkan adanya percepatan dalam koordinasi dan implementasinya.
Rachel Farahdiba, Friski Riana, Francisca Christy Rosana dan Han Revanda Putra berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Bahlil Bilang Rutin Komunikasi dengan Aburizal Bakrie Bahas Jatah Menteri Golkar