PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai program makan bergizi gratis (MBG) di 26 provinsi pada Senin, 6 Januari 2025. Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan para siswa sekolah menjadi prioritas pertama pemberian MBG pada Januari 2025.
Ada sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil dalam program unggulan Presiden Prabowo itu.
Pelaksanaan program yang menelan anggaran Rp 71 triliun hingga Juni 2025 itu mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk dari Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.
Ketua DPD RI Usul Dana Zakat Digunakan untuk Program MBG
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamuddin mengusulkan pemerintah mencari alternatif pembiayaan program Makan Bergizi Gratis melalui skema zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Sebab, kata dia, anggaran dari negara belum menutupi total anggaran yang dibutuhkan untuk MBG.
“Pemerintah perlu menyiapkan skema pembiayaan yang partisipatif agar program ini dapat berjalan baik dan maksimal dengan semangat gotong royong,” kata Sultan dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Sultan menilai masyarakat juga ingin terlibat langsung membantu pembiayaan program MBG, termasuk lewat skema ZIS. Apalagi, kata dia, program itu membawa misi kemanusiaan yang universal.
“Sebagai bangsa yang terkenal dermawan, dukungan pembiayaan terhadap kebutuhan pokok masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah,” ujar dia.
Dia menuturkan dana ZIS berpotensi memenuhi separuh dari kebutuhan anggaran program MBG. Sehingga dengan keterbatasan anggaran pemerintah untuk pembiayaan program MBG, partisipasi dan dukungan pembiayaan dari masyarakat adalah cara yang perlu dikaji secara serius.
“Tinggal bagaimana pemerintah mampu menyiapkan skema pengumpulan dana hibah, zakat, infak, dan sedekah tersebut dengan manajemen yang akuntabel dan transparan,” tutur mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.
Sultan mendorong pemerintah memanfaatkan potensi zakat yang besar melalui lembaga-lembaga ZIS, khususnya Badan Zakat Nasional (BAZNAS). Dia juga menyebutkan ada banyak ormas keagamaan yang bisa diajak membantu pembiayaan program MBG.
“Kami percaya masyarakat juga organisasi kemasyarakatan khususnya ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU akan menyambut baik dan mendukung penuh inovasi pembiayaan yang kami usulkan ini,” kata dia.
Jepang akan Berikan Pelatihan dan Tenaga Ahli Bantu MBG
Adapun Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan Jepang akan menyediakan pelatihan dan tenaga ahli untuk membantu program makan bergizi gratis. Ishiba menyampaikan hal itu saat bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
“Untuk mengakomodasi keinginan besar Presiden Prabowo menyediakan makan bergizi tinggi untuk anak-anak di Indonesia, Jepang akan menyelenggarakan paket kerja sama, termasuk pelatihan penyediaan makan siang sekolah dan pengiriman tenaga ahli,” kata Ishiba dalam pernyataan bersama.
Dalam pernyataan bersama itu, Presiden Prabowo mengatakan Jepang berminat membantu program MBG yang telah diluncurkan dalam sepekan terakhir. Dia menuturkan Jepang memiliki kemampuan di bidang itu karena punya pengalaman program makan bergizi selama 80 tahun.
“Mereka menawarkan inisiatif mereka untuk ikut membantu mungkin dengan pelatihan, dan lain sebagainya,” kata Prabowo.
Budi Arie: Anggaran MBG akan Naik Jadi Rp 400 Triliun
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkap rencana peningkatan anggaran bagi program MBG. Dana sebesar Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) itu digelontorkan untuk MBG yang membidik 19,79 juta orang sepanjang 2025. Dia menuturkan pemerintah berencana menaikkan anggaran MBG hingga berkali-kali lipat.
“Jumlah (anggaran) akan terus ditingkatkan dan diperkirakan bisa mencapai Rp 400 triliun ketika program ini menyasar 80 juta penerima manfaat,” ujar Budi dalam keterangannya saat memberi sambutan pada Launching Induk Koperasi Forum Masyarakat Indonesia Emas Bersatu di Auditorium Kementerian Koperasi, Jumat, 10 Januari 2025.
Budi mengklaim peningkatan anggaran itu bisa mendukung program MBG yang dianggap menjadi investasi jangka panjang untuk Indonesia Emas 2045. Selain itu, Budi berujar MBG bisa memacu koperasi-koperasi dalam meningkatkan kegiatan dan usahanya.
Dia memastikan, saat ini, ada 1.332 koperasi di Indonesia yang siap memasok kebutuhan dapur MBG dengan berbagai komoditas seperti ikan, telur, ayam, sayur, daging, dan buah. Budi mendesak setidaknya 200 koperasi bisa menjadi penghubung untuk menyalurkan produk antarkoperasi yang lain.
“Kami juga mendorong untuk melakukan penguatan sistem rantai pasok yang efisien dan terintegrasi mulai dari petani hingga konsumen untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Vendro Immanuel G, Karunia Putri, Eka Yudha Saputra, dan Dian Rahma Fika ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ahmad Muzani kepada Kepala Daerah Terpilih dari Gerindra: Jangan Korupsi