REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Upaya memperkuat kemandirian ekonomi umat melalui wakaf produktif kembali mendapat dukungan nyata. Masjid Istiqlal melalui Istiqlal Global Fund (IGF) menggandeng PT Simpan Asset Management dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk untuk mengoptimalkan pengelolaan Wakaf Uang berbasis Reksa Dana Syariah sebagai instrumen pembangunan Dana Abadi Istiqlal.
Kolaborasi strategis ini ditandai melalui kegiatan Literasi Keuangan Syariah bertema "Optimalisasi Wakaf melalui Strategi Reksa Dana Syariah untuk Pengembangan Dana Abadi Istiqlal" yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (14/10/2025). Inisiatif ini bertujuan memperkuat pemahaman umat terhadap pengelolaan wakaf yang produktif, profesional, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Direktur Istiqlal Global Fund (IGF), Ahsanul Haq menegaskan pentingnya inovasi dalam memakmurkan masjid serta meningkatkan peran ekonomi umat melalui instrumen syariah modern.
“Masjid Istiqlal bukan hanya pusat ibadah mahdhah, tetapi juga ruang interaksi sosial dan ekonomi umat. Dengan wakaf produktif, kami ingin menjadikan masjid sebagai hub interaksi yang menjembatani kebutuhan umat, dari mustahik hingga muzakki, dari muwakif hingga maukuf ‘alaih,” ucap pria yang akrab dipanggil Anol ini.
Anol menjelaskan, pengelolaan dana wakaf melalui Reksa Dana Syariah akan menghasilkan imbal hasil yang terus bergulir untuk membangun Dana Abadi Umat. Dari hasil pengelolaan tersebut, manfaatnya akan disalurkan untuk pendidikan, dakwah, pemberdayaan ekonomi, serta layanan sosial umat.
“Kerja sama dengan Simpan Asset Management dan Trimegah Sekuritas ini adalah langkah awal pembangunan Dana Abadi Istiqlal, Insya Allah," kata Anol.
Sementara, Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar yang turut memberikan respons atas inisiatif ini menyampaikan dukungan dan apresiasinya.
"Saya sangat bergembira hari ini karena IGF yang dipimpin Direktur IGF sudah mulai menerjemahkan pikiran-pikiran kita selama ini untuk Istiqlal," ujarnya.
Nasaruddin mengatakan, sudah lama dirinya ingin mengubah paradigma bahwa bukan lagi umat yang membesarkan masjid, tetapi bagaimana masjid bisa membesarkan umat.
"Dari lama saya ingin sebetulnya Istiqlal ini, bukanlah kita membesarkan Istiqlal, tetapi Istiqlal membesarkan umatnya seperti juga yang dilakukan oleh masjidnya nabi, Masjid Quba dan Masjid Rasulullah," ucapnya.