TEMPO.CO, Jakarta - Giulia Manfrini, seorang turis dar Italia, tewas secara tragis saat sedang berselancar di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Turis berusia 36 tahun itu tertusuk ikan todak di bagian dadanya.
Dilansir dari Antara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmudin Siregar, mengatakan bahwa peristiwa nahas tersebut terjadi ketika Manfrini sedang berburu ombak di Perairan Ombak Bengbeng, Pulau Masokut, Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya sekitar pukul 9.30 WIB, pekan lalu.
"Tanpa diduga, seekor ikan todak melompat ke arah Manfrini dan menancap tepat di bagian dada turis perempuan itu," katanya, akhir pekan lalu.
Ikan todak memiliki paruh yang panjang dan tajam serta dapat melompat keluar dari air. Meskipun ciri fisik itu dapat berbahaya bagi manusia, kematian sangat jarang terjadi.
Diberitakan Media Asing
Kejadian ini diberitakan banyak media asing, termasuk CNN Internasional, Telegraph, CBS, dan ABC . Dilansir dari ABC, Manfrini adalah seorang pelatih selancar dan pendiri biro perjalanan selancar AWAVE, dikenal baik di komunitas selancar setempat.
Perusahaan perjalanannya menawarkan wisata selancar di resor selancar mewah dan penyewaan papan selancar di lokasi terpencil di seluruh dunia, termasuk beberapa tempat di Kepulauan Mentawai. Ia adalah tamu di Hidden Bay Resort di Kepulauan Mentawai Utara pada saat kecelakaan itu.
James Colston, salah satu pendiri AWAVE Travel mengatakan Manfrini dikenal baik di kalangan peselancar, baik di Eropa maupun di seluruh dunia.
"Kebaikan, perhatian, dan kepositifannya dikenang oleh semua orang yang bertemu dengannya dan ia akan sangat dirindukan," katanya.
Dikenal Ceria
Media ini juga menyoroti sosok Manfrini. Frankie Smithurst, dari operator penyewaan selancar Naga Laut Mentawai Blue, mengatakan bahwa dia akan dikenang karena keceriaannya.
Iklan
"Giulia akan selalu dikenal karena hatinya yang besar yang sepadan dengan senyumnya yang lebar, orang yang sangat tidak mementingkan diri sendiri yang benar-benar mencintai hidup," katanya kepada ABC.
Dua orang temannya, Alexandre Ribas dan Massimo Ferro, berada di dekatnya saat insiden itu terjadi. Mereka memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke Pusat Kesehatan Pei Pei Pasakiat Taileleu, tetapi meskipun sudah berusaha, dia tidak dapat diselamatkan. Jenazah Manfrini dipulangkan ke Italia.
Pecinta Selancar
Fabio Giulivi, wali kota Venaria Reale, kampung halaman Manfrini, menyampaikan duka cita masyarakat atas kematian tragisnya dalam sebuah unggahan di Facebook, dan menyampaikan dukungan untuk keluarganya yang berduka.
"Giulia, yang baru berusia 36 tahun dan berasal dari Venaria, telah lama mengejar dua impiannya: kecintaannya pada selancar dan membuka biro perjalanan untuk liburan olahraga," tulisnya. "Berita kematiannya membuat kita semua terkejut dan merasa tidak berdaya menghadapi tragedi yang merenggut nyawanya terlalu cepat."
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu destinasi wisata internasional minat khusus terutama selancar ombak. Para turis dari berbagai negara menjadikan Bumi Sikerei sebagai tempat berburu ombak terbaik setelah Hawaii.
ANTARA | ABC | LA TIMES
Pilihan Editor: Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat Lampung Jadi Lokasi Kejuaraan Surfing Krui Pro 2024