Menbud Fadli Zon: Wayang dan Gamelan Harus Dikelola Jadi Sumber Ekonomi, Tak Cukup Sekadar Seremonial

3 hours ago 10
Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, menghadiri malam puncak Pekan Wayang dan Gamelan 2025 dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional di Balai Kota Solo, Jumat (7/11/2025) malam. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, menghadiri malam puncak Pekan Wayang dan Gamelan 2025 dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional di Balai Kota Solo, Jumat (7/11/2025) malam. Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menyampaikan pandangan strategisnya mengenai pelestarian dan pengembangan warisan budaya tak benda Indonesia.

Fadli Zon menekankan akan pentingnya membangun ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan, khususnya untuk wayang dan gamelan yang telah diakui UNESCO. Menurutnya, pelestarian tidak boleh berhenti pada seremonial saja, melainkan harus mampu melahirkan regenerasi, inovasi, dan yang terpenting, nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Kebudayaan jangan hanya dilestarikan. Tapi juga harus dikembangkan, dimanfaatkan dan dibina agar bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Itulah pentingnya membangun ekosistem yang hidup,” tegas Fadli Zon.

Dorong Industri Kreatif dan Pop Culture
Fadli Zon mengingatkan bahwa wayang dan gamelan adalah dua di antara 16 Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang diakui UNESCO. Wayang diakui sejak 2003, disusul gamelan di kemudian hari.

Ia menjelaskan, Kementerian Kebudayaan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terus mendorong agar kebudayaan dapat berkontribusi pada ekonomi nasional melalui industri kreatif dan pop culture.

“Wayang dan gamelan perlu terus dibuat relevan dengan kekinian. Ini agar menjadi bagian dari kehidupan modern tanpa kehilangan ruh tradisinya,” ujarnya.

Pemerintah akan berupaya mendorong pembinaan dan kolaborasi antara dalang, sinden, perajin gamelan, akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Harapannya, generasi muda, termasuk dalang-dalang dan sinden-sinden cilik, dapat menjadi penerus dan pejuang kebudayaan di garis depan.

Gamelan Sudah Mendunia, Tugas Kita di Tanah Sendiri
Pada kesempatan tersebut, Menbud juga menyoroti fakta bahwa minat dunia terhadap gamelan dan wayang sangat tinggi.

Saat ini, tercatat sekitar 300 set gamelan berada di berbagai universitas di Amerika Serikat. Kelompok gamelan juga telah tumbuh di Rusia, Inggris, Tiongkok, hingga Argentina.

“Banyak orang asing itu mainkan gamelan. Ini bukti warisan budaya kita sudah mendunia. Tugas kita memastikan keberlangsungan di tanah sendiri,” jelasnya.

Fadli Zon menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk memperkuat ekosistem seni tradisi melalui kolaborasi lintas sektor. “Mari terus hidupkan panggung-panggung wayang, dengarkan denting gamelan di setiap penjuru negeri. Karena bangsa yang besar dan beradab adalah bangsa yang mencintai budayanya,” pungkasnya. Prihatsari

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |