Mengapa WhatsApp Mengintegrasikan AI?

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Artificial intelligence (AI) telah berkembang dengan pesat dan kini menjadi bagian integral dalam berbagai sektor teknologi. Berbagai perusahaan besar, termasuk Meta, terus mengembangkan dan mengintegrasikan AI dalam platform-platform mereka untuk menghadirkan pengalaman yang lebih canggih dan efisien bagi penggunanya, salah satunya WhatsApp.

Apa alasannya?

Seperti yang diketahui, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merujuk pada kemampuan mesin untuk meniru kecerdasan manusia, memungkinkan mereka untuk belajar, berpikir, dan mengambil keputusan secara otomatis. Teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari otomatisasi tugas hingga personalisasi layanan. AI kini semakin diterima dan digunakan oleh raksasa teknologi di berbagai platform, dengan hampir semua perusahaan besar berlomba-lomba mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Meta melalui platform perpesanan yang dimilikinya yakni WhatsApp juga terus berusaha mengembangkan AI untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Dilansir dari GSM Arena, pada bulan Januari lalu, pengguna telah mengetahui bahwa WhatsApp sedang menguji widget layar beranda baru di Android untuk mempermudah akses ke Meta AI. Kini,  informasi terbaru menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang menguji widget lain untuk mempermudah akses ke Meta AI.

Penemuan ini berasal dari WABetaInfo, yang menemukan widget baru ini di versi beta 2.25.6.14 WhatsApp untuk Android. Dari tangkapan layar yang dibagikan, terlihat bahwa widget baru ini memiliki tiga pintasan: satu untuk membuka obrolan dengan Meta AI, satu lagi untuk membagikan foto dengan cepat ke Meta AI, dan yang ketiga untuk interaksi berbasis suara dengan Meta AI tanpa menggunakan tangan, hanya dengan satu ketukan. Ukuran widget baru ini juga bisa disesuaikan sesuai preferensi Anda agar pas dengan layar beranda ponsel Anda.

Namun widget ini hanya tersedia untuk penguji beta yang menggunakan versi terbaru WhatsApp untuk Android. Selain itu, perlu dicatat bahwa ketersediaan Meta AI masih terbatas, jadi jika Anda tinggal di negara yang fitur ini belum tersedia, Anda tidak akan melihat widget baru ini meskipun Anda adalah pengguna beta.

Dikutip dariTech Radar, dengan adanya penerapan widget ini, daripada membuka aplikasi seperti ChatGPT atau Perplexity, pengguna bisa langsung menggunakan Meta AI di WhatsApp dan mengajukan pertanyaan tanpa membuka aplikasi terlebih dahulu, karena semuanya bisa dilakukan langsung dari widget. Apakah ini memudahkan atau mengganggu, itu kembali pada preferensi masing-masing pengguna. Beberapa orang mengeluh bahwa Meta AI terlalu mengganggu, jadi membuatnya lebih terintegrasi bisa jadi keputusan yang dipertanyakan oleh Meta.

Perlu diketahui pula bahwa Meta sangat fokus pada integrasi AI sehingga WhatsApp menjadi target utama karena memiliki pengguna yang sangat banyak. Bahkan jika hanya sebagian kecil dari miliaran penggunanya mulai menggunakan Meta AI, itu akan menjadi kemenangan besar bagi Meta dalam persaingan AI.

Namun, jika pengguna terus menonaktifkan atau mengabaikan fitur ini, mungkin ini akan menjadi eksperimen yang terlupakan, seperti upaya Facebook membuat Metaverse menjadi populer.

Penggunaan AI di WhatsApp

Merujuk pada laman resminya, WhatsApp menyatakan terinspirasi dengan kemungkinan yang mungkin muncul dari AI Generatif dan mereka meyakini jika AI bisa membantu para pengguna, grup, dan komunitas untuk menyampaikan ide dan membuat komunikasi dengan bisnis menjadi lebih bermanfaat.

Untuk memulainya, WhatsApp memperkenalkan berbagai cara kepada orang-orang untuk membuat stiker, serta chat dan membuat gambar menggunakan asisten AI yang dikembangkan oleh Meta, selaku perusahaan induk. Perusahaan juga menyesuaikan API WhatsApp sehingga para developer dan bisnis dapat menggunakannya untuk membuat pengalaman chat yang didukung oleh AI bagi pelanggan mereka.

AI diketahui dapat dengan cepat mengembangkan berbagai cara untuk menanggapi pertanyaan seputar orang, tempat, dan acara dalam banyak bahasa. Walaupun percakapan telah dibuat senyata mungkin, mengobrol dengan AI memiliki aturan dan harapan yang berbeda dengan percakapan pribadi bersama teman dan keluarga. Melalui hal ini, WhatsApp ingin orang-orang tertarik untuk mencoba teknologi eksperimental tersebut guna mengetahui beberapa dasar dan hal-hal yang diharapkan.

Dalam hal mengirim pesan dengan AI, WhatsApp menggarisbawahi bahwa pesan pribadi pengguna bersama teman dan keluarga tetap privat. AI memang bisa membaca pesan yang dibagikan ke mereka, tetapi pesan pribadi pengguna tetap terenkripsi secara end-to-end. Hanya orang-orang di dalam chat yang bisa membaca atau membagikannya.

Selain itu, mengobrol dengan AI yang disediakan oleh Meta tidak mengharuskan pengguna menautkan informasi pribadi akun WhatsApp di Facebook, Instagram, atau aplikasi lainnya yang disediakan oleh Meta.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |