Mengenal Cara Hidup Ordo Asal Paus Leo XIV

10 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Kardinal Robert Francis Prevost terpilih menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia. Kardinal asal Amerika Serikat yang akan menggunakan nama kepausan, Paus Leo XIV, itu merupakan paus pertama dari Ordo Santo Agustinus. Paus Leo XIV bahkan pernah menjabat sebagai Prior Jenderal OSA pada 2001-2013.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Uskup Timika OSA, Bernardus Bofitwos Baru, menjelaskan cara hidup Ordo Agustinian yang juga melekat kepada Paus Leo. “Spirit utama atau semangat hidup Ordo Santo Agustinus itu adalah hidup kontemplasi, hidup doa, dan hidup bersaudara. Sehati dan sejiwa dalam perjalanan menuju Allah,” ucap Bernardus kepada Tempo pada Jumat, 9 Mei 2025. 

Frasa Latin “Cor unum et anima una in Deum” (Sehati dan sejiwa menuju Tuhan), kata Bernardus, merupakan moto hidup yang dianut oleh Ordo Santo Agustinus. Berdasarkan moto tersebut, anggota ordo menganut nilai hidup bersama sebagai saudara meski adanya perbedaan latar belakang budaya, bahasa, hingga status sosial.

“Kita semua bersaudara. Tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah,” tutur Bernardus. “Kita bersama-sama mencari Tuhan dalam hidup doa, dalam hidup kontemplasi.”

Bernardus menceritakan, Ordo Santo Agustinus didirikan berdasarkan ajaran Santo Agustinus dari Hippo Regius, sebuah kota di Afrika Utara. Para pengikut kemudian membawa regula atau pedoman hidup kontemplasi yang diajarkan Santo Agustinus. Bernardus mengatakan ordo tersebut hidup dalam keheningan dan mengambil jarak dari keramaian.

“Hidup dalam klausura, tertutup. Tidak boleh orang datang. Hidup jauh dari keramaian, artinya dari pusat-pusat kota, tinggal di gunung-gunung,” kata Bernardus.

Mereka membaca bacaan-bacaan rohani dengan metode lectio divina. Proses pembacaan doa dengan praktik lectio divina bukan sekadar membaca bacaan suci. Praktik itu mencakup empat hal, yakni lectio (pembacaan), meditatio (meditasi), oratio (doa), dan contemplatio (kontemplasi).

“Ada waktu doa, ada momen untuk baca. Ada momen untuk sharing. Kemudian bekerja tangan buat kebun dan segala macam. Lalu berdoa lagi,” ujar Bernardus menjelaskan cara hidup Ordo Agustinian.

Namun, menurut dia, kehidupan dalam pertapaan itu tak lagi dijalankan sejak abad ke-12. Setelah abad tersebut, hidup kontemplatif dalam klausura mulai dibuka. “Dulunya kami ada di pertapaan, tapi setelah itu tidak lagi,” tutur Bernardus. 

Kini kebanyakan dari mereka, ia melanjutkan, sudah menjalani hidup yang aktif. “Artinya kami juga di dalam biara, ada hidup doanya, ada keheningannya, menjaga ritme atau waktu-waktu doa,” ucapnya. “Tapi aktif juga, seperti paroki, karya-karya sosial, pendidikan, kesehatan, pastoral.”

Adapun mengenai nilai hidup Paus Leo XIV, Bernardus berpendapat ia memiliki kemiripan dengan mendiang Paus Fransiskus. Bagi Bernardus yang telah beberapa kali bertemu langsung, Paus Leo XIV merupakan sosok yang gemar mendengarkan.

Bernardus menyebut Paus Leo merupakan figur yang terbuka dan mudah membangun komunikasi dengan siapapun. Namun, Paus lebih banyak mendengarkan. “Mendengarkan orang dulu. Kami berbicara, dia mendengarkan, setelah itu baru dia mulai bicara,” kata Bernardus. 

Paus Leo XIV akan mengambil alih takhta kepausan dan menerima kepemilikan Basilika Lateran, gereja katedral resmi Keuskupan Roma. Thomas Kristiatmo, seorang Pastor diosesan Keuskupan Bandung yang tengah menjalani fellowship Vatikan, ikut menunggu prosesi konklaf dari Lapangan Santo Petrus. Dia mengatakan proses pelantikan itu bisa berjalan selama sepekan sejak berakhirnya konklaf.

“Biasanya ada serangkaian upacara liturgi dan aneka proses kanonik mengambil kekuasaan,” kata Thomas ketika dihubungi Tempo pada Jumat dinihari waktu Indonesia, 9 Mei 2025.

Thomas menyebut Lapangan Santo Petrus masih dipadati oleh masyarakat usai pengumuman Paus terpilih. Setelah ikut berdesakan, dia bercerita bahwa orang-orang meninggalkan lapangan dengan perasaan campur-aduk. “Most are happy, tentu saja,” ucapnya.

Seusai konklaf, merujuk ulasan United States Conference of Catholic Bishops, setiap kardinal akan bergantian menyampaikan penghormatan dan sumpah kesetiaan. Paus terpilih kemudian berganti jubah di Ruang Air Mata.

Setelah itu, Dominique Mamberti yang merupakan kardinal Proto-Diakon akan muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman yang ditunggu dunia: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Aku memberitahukan kepada kalian kabar sukacita besar: Kita telah memiliki Paus!”)

Paus Leo XIV kemudian tampil di hadapan umat untuk memberikan berkat pertamanya, Urbi et Orbi. Sesuai tradisi, suara lonceng bergema dan umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus akan menyambut sang Paus.

Dian Rahma Fika, Alfitria Nefi P dan Mega Putri Mahadewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Kementerian Kesehatan Libatkan Satpol PP Deteksi TBC

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |