Menkeu Purbaya Bilang, Kondisi Ekonomi Global Baik-baik Saja, Ini Penjelasannya

6 days ago 19
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewo / Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Siapa bilang kondisi ekonomi global di tanah air sedang tidak bIk-baik saja? Simak baik-baik penjelasan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewo ini.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025), Purbaya memaparkan bahwa situasi ekonomi dunia ternyata tak seburuk yang dibayangkan. Hal itu terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang terus mencatat surplus dalam lima tahun terakhir. Hingga Agustus 2025 saja, akumulasi surplusnya sudah mencapai 29 miliar dolar AS, melonjak 52,6 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Menurutnya, capaian tersebut memperlihatkan daya saing industri dan mesin ekspor Indonesia yang kian kuat. “Angka ini menandakan ekspor kita siap menjawab kebutuhan ekonomi global, sekaligus mencerminkan bahwa dunia tidak sedang sekelam yang diprediksi,” ujar Purbaya.

Ia menguraikan, sepanjang Januari–Agustus 2025 ekspor nasional tercatat sebesar 185,3 miliar dolar AS atau naik 7,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara impor berada di angka 156,3 miliar dolar AS dengan kenaikan 2,3 persen. Kombinasi ini menunjukkan kegiatan produksi dan konsumsi domestik berjalan aktif.

Purbaya menambahkan, posisi perdagangan Indonesia juga diuntungkan dengan tarif resiprokal yang lebih rendah dibanding banyak negara lain, yakni sekitar 19 persen. Pemerintah, kata dia, terus memperluas pasar ekspor lewat penyelesaian perjanjian dagang seperti EU-CEPA hingga bergabung dengan kelompok BRICS.

Dari sisi komoditas, produk industri pengolahan masih mendominasi ekspor. Kelapa sawit beserta turunannya dan produk besi baja menjadi penopang utama. Data Kemenkeu menunjukkan, sepanjang Januari–Juli 2025 China tetap menjadi tujuan terbesar dengan nilai ekspor mencapai 34,5 miliar dolar AS. Komoditas unggulannya meliputi nikel, besi baja, dan batu bara.

Pasar kedua terbesar berada di kawasan ASEAN dengan nilai ekspor 29,9 miliar dolar AS, antara lain untuk batu bara, CPO, dan kendaraan. Amerika Serikat menempati urutan ketiga dengan nilai 17,9 miliar dolar AS, diikuti Uni Eropa 11,1 miliar dolar AS, serta India 10,9 miliar dolar AS.

Dengan tren tersebut, pemerintah optimistis kinerja perdagangan akan terus menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah gejolak global. (*) Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |