Mensos: Inpres Jadi Pijakan Sekolah Rakyat Atasi Kemiskinan Ekstrem

3 weeks ago 28

8000 Hoki Online Agen server Slots Maxwin Vietnam Terpercaya Pasti Win Full Banyak

hoki kilat slot Data Akun web Slots Gacor Cambodia Terpercaya Mudah Lancar Win Full Online

1000 Hoki Online Data Demo situs Slot Maxwin Terpercaya Pasti Lancar Jackpot Banyak

5000hoki List Akun website Slots Maxwin Philippines Terpercaya Gampang Jackpot Banyak

7000hoki.com List Daftar server Slot Maxwin Japan Terkini Gampang Lancar Win Terus

9000hoki.com Data Platform web Slot Maxwin Terbaik Gampang Lancar Win Non Stop

Situs game Slots Gacor basis Indonesia Terbaru Pasti Lancar Menang Non Stop

Idagent138 Akun Slot Maxwin Terbaik

Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Adugaming login Akun Slot Gacor Terbaik

kiss69 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

Agent188 Akun Slot Maxwin Terpercaya

Moto128 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Betplay138 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Letsbet77 login Slot Anti Rungkat Online

Portbet88 login Akun Slot Terbaik

Jfgaming168 Id Slot Anti Rungkad Online

MasterGaming138 login Slot Terbaik

Adagaming168 Akun Slot Terpercaya

Kingbet189 Daftar Id Slot

Summer138 Daftar Id Slot Maxwin Online

Evorabid77 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

bancibet Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah resmi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Inpres ini menginstruksikan lebih dari 40 kementerian dan lembaga negara untuk bekerja sama dalam satu visi, yakni menurunkan kemiskinan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut Inpres tersebut menjadi pijakan kuat dalam mencapai target pengentasan kemiskinan secara nasional. Salah satunya melalui Sekolah Rakyat yang menjadi program unggulan dalam Inpres tersebut.

"Inpres ini menjadi dasar bagi kita semua mencoba bersama-sama mengatasi kemiskinan dengan lebih efektif dan berdampak," kata Gus Ipul usai acara Halalbihalal di Gedung Aneka Bakti Kemensos, Rabu (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menjelaskan, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem harus ditekan hingga nol persen pada 2026, dan angka kemiskinan umum harus berada di bawah lima persen pada 2029.

Lebih lanjut Gus Ipul menjelaskan, sebagai program unggulan yang termaktub dalam Inpres 8/2025, Sekolah Rakyat dirancang untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendekatan pendidikan.

Saat ini, program tersebut sudah dalam tahap finalisasi, termasuk mencakup rekrutmen guru, seleksi peserta didik, persiapan kurikulum, serta revitalisasi sarana dan prasarana.

"Persiapan proses pembelajaran (dilakukan) pada tahun ini dan sekaligus melakukan revitalisasi gedung-gedung yang diusulkan dalam rangka untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat," ujar Gus Ipul.

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Kemensos sedang merumuskan nota kesepahaman (MoU) dengan sekitar 200 kepala daerah yang telah mengajukan aset gedung dan lahan. Penandatanganan MoU dijadwalkan berlangsung pada akhir April atau awal Mei 2025.

Selain pemerintah daerah, sejumlah kementerian dan lembaga juga terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Di antaranya Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Sekretariat Negara, Badan Pengentasan Kemiskinan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sebanyak 53 lokasi telah disiapkan untuk pembukaan Sekolah Rakyat, tersebar di wilayah seperti Jakarta, Bekasi, Temanggung, Magelang, Bandung, beberapa kabupaten di Jawa Timur, serta wilayah di Kalimantan, Aceh, dan Papua. Targetnya, setiap kabupaten dan kota di Indonesia memiliki satu Sekolah Rakyat.

Gus Ipul menambahkan, untuk tenaga pengajar Kemensos akan merekrut guru-guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). "Kita memperioritaskan guru yang belum penempatan, tetapi mereka sudah mengikuti pendidikan profesi guru," ujarnya.

Gus Ipul menegaskan, dengan pendekatan kolaboratif dan program konkret seperti Sekolah Rakyat, pemerintah ingin memastikan bahwa pengentasan kemiskinan bukan sekadar wacana, tapi menjadi aksi nyata yang harus diwujudkan.

(ory/ory)

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |