(Beritadaerah-Wonosobo) Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan penghargaan atas komitmen Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam menghadirkan akses pendidikan inklusif melalui peluncuran Sekolah Rakyat (SR) di daerahnya.
Meski awalnya Wonosobo tidak termasuk dalam daftar daerah pelaksana Sekolah Rakyat tahun ini, keberanian dan inisiatif Bupati Afif membuat kabupaten tersebut akhirnya turut menyelenggarakan program pendidikan alternatif tersebut.
“Semangat beliau luar biasa. Dengan segala keterbatasan, beliau tetap ngotot agar Wonosobo bisa punya Sekolah Rakyat sendiri tahun ini,” ungkap Gus Ipul usai berdialog dengan para pegiat sosial di Pendopo Bupati Wonosobo, Minggu (1/6/2025).
Untuk sementara, proses belajar-mengajar Sekolah Rakyat akan berlangsung di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Wonosobo selama satu tahun. Setelah itu, pemda tengah menyiapkan bangunan baru yang dapat menampung hingga 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Gedung BLK ini hanya digunakan untuk tahun pertama. Setelah itu, kita targetkan sudah bisa pindah ke gedung permanen yang lebih representatif,” jelasnya.
Menurut Gus Ipul, tempat sementara ini sudah diverifikasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan dinyatakan layak untuk kegiatan pembelajaran. Hanya diperlukan sedikit renovasi sebelum kegiatan belajar resmi dimulai.
Secara nasional, tahun ini pemerintah menargetkan berdirinya 100 titik Sekolah Rakyat dengan total peserta didik mencapai 10.000 orang. Di Wonosobo, khusus jenjang SMA, telah dibentuk empat rombongan belajar sebagai langkah awal.
Selain didukung oleh anggaran negara (APBN), pelaksanaan Sekolah Rakyat juga menggandeng sektor swasta yang ikut membangun sekitar 100 titik tambahan di berbagai daerah.
“Presiden Prabowo sangat serius mendorong afirmasi pendidikan bagi kelompok masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kita diajak bukan hanya melihat, tapi benar-benar bergerak,” tutur Gus Ipul.
Ia menambahkan, seluruh pihak kini sedang bekerja ekstra, termasuk di hari libur, demi memastikan semua persiapan berjalan maksimal. Kementerian Sosial terus berkoordinasi agar penyelenggaraan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia bisa dimulai sesuai target.
“Kita kerja keras, lembur, demi masa depan anak-anak. Sekolah Rakyat ini bukan sekadar tempat belajar, tapi simbol harapan dan kesempatan baru bagi mereka yang selama ini nyaris terlewat,” tandasnya.