Menteri P2MI: Dalang Perdagangan Orang Ada di Sumatera Utara

9 hours ago 11

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya telah memetakan pemain besar dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia. Menurut dia, pelaku TPPO itu berada di Sumatera Utara.

“Pemain di sini ada dan di negara tujuan juga ada. Dan itu orang Indonesia,” kata Karding saat rapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 28 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan, Polri saat ini telah menetapkan dua tersangka terkait dengan kasus TPPO yang belakangan terjadi. Namun, dia mengatakan perlu melakukan pendalaman kepada aktor lain yang terlibat dalam TPPO. “Harus kami urus,” ujarnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan dua negara yang menjadi sorotan, yakni Myanmar dan Kamboja. Myanmar, kata dia, terkenal dengan jaringan online scam yang menjaring pekerja migran ilegal dari berbagai negara. Sementara di Kamboja banyak pekerja migran ilegal yang masuk ke industri judi online.

Scaming di Myanmar yang banyak bermasalah. Pemulangan (PMI unprosedural) biasanya yang scamming bukan judi online,” kata dia.

Sebelumnya, Karding sempat menyoroti para pekerja migran ilegal yang ternyata berasal dari latar belakang pendidikan tinggi. Tawaran kerja secara ilegal itu, kata dia, datang lewat media sosial.

“Orang yang berangkat itu rata-rata terdidik. Itu dari temuan saya dulu dari 556 orang (yang sudah kembali ke Indonesia),” kata Karding di Gedung Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.

Karding mencontohkan, ada salah satu korban TPPO yang berasal dari Semarang dan berlatar belakang profesi sebagai seorang kontraktor. Namun, kata dia, karena ada vendor yang telat membayar tagihan terpaksa orang itu menerima tawaran kerja di Myanmar. Tawaran itu datang lewat media sosial Facebook.

Menurut dia, Kementerian P2MI akan terus berkoordinasi dengan Polri terkait permasalahan ini. Hingga saat ini, dia mengaku masih kesulitan mendapat data pasti pekerja migran Indonesia di Myanmar maupun Kamboja. Dua negara itu tidak terdaftar sebagai penempatan pekerja migran Indonesia sehingga para pekerja berangkat tanpa prosedur yang jelas.

Bobby Respons Warga Sumut yang Banyak jadi Pekerja Judi Online

Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menyatakan akan menyiapkan pelatihan khusus bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri. Langkah ini menanggapi banyaknya pekerja asal Sumut yang terlibat dalam operasi judi online di Kamboja.

“Nanti kami akan membuat satu pelatihan khusus untuk diperuntukkan bagi negara-negara tujuan,” kata Bobby Nasution di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin, 28 April 2025.

Pelatihan tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Bobby mengaku telah membahas fenomena pekerja judi online asal Sumut dengan kementerian tersebut.

“Ya, itu juga kemarin sudah dibahas. Saat Pak Menteri Pekerja Migran datang ke Kota Medan, kami bahas,” ujarnya.

Pembahasan mencakup kualifikasi pekerja migran serta persiapan infrastruktur. Bobby menyebut Kementerian P2MI meminta Pemprov Sumut menyiapkan bangunan dan lahan untuk mendukung program ini.

“Nanti akan dipilih negara mana, kualifikasinya seperti apa. Kami diminta menyiapkan bangunan dan lahannya,” kata menantu dari mantan presiden Jokowi ini

M. Raihan Muzzakiberkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |