Mentrans Dorong Ekspedisi Patriot Hasilkan Studi Kelayakan Siap Investasi

2 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, MUNA, – Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan pentingnya peningkatan mandat Tim Ekspedisi Patriot agar dapat menghasilkan dokumen kelayakan lengkap yang siap ditawarkan langsung kepada investor mulai tahun depan. Hal tersebut disampaikan dalam acara penyerahan 402 Sertifikat Hak Milik (SHM) kepada transmigran di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis.

Menteri Iftitah menyatakan bahwa produk dari Ekspedisi Patriot ke depan adalah feasibility study ready to offer, yang ditujukan untuk para investor. Tujuan utamanya adalah meyakinkan investor tentang skala ekonomi kawasan transmigrasi, mengingat potensi pertanian, perikanan, dan sumber daya lokal seperti di Muna dapat menjadi pusat pertumbuhan industri baru.

Pemerintah saat ini sedang menata ulang skema kepemilikan lahan agar lebih efisien dan mendukung produktivitas yang lebih tinggi melalui pengelolaan lahan bersama dan penerapan teknologi modern seperti traktor industri. Efektivitas mekanisasi di sejumlah daerah telah menunjukkan peningkatan hasil signifikan, mengurangi ketergantungan pada peralatan manual.

Mentrans menjelaskan bahwa transformasi transmigrasi membutuhkan sinergi antara dunia kampus dan investor untuk menghubungkan modal, teknologi, dan riset dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. "Tugas kami dari Kementerian Transmigrasi adalah mengawinkan antara dunia kampus dengan dunia usaha dan investor," ujarnya.

Namun, ada tiga tantangan utama bagi transmigran, yaitu keterbatasan modal, minimnya akses teknologi, dan belum adanya off-taker yang stabil. Oleh karena itu, dukungan dari sektor swasta berskala besar sangat diperlukan.

Model baru transmigrasi ini juga akan memperkuat lima pilar yaitu pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, infrastruktur dasar, dan keamanan, agar kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi komunitas modern yang menarik bagi investasi.

Mentrans menegaskan bahwa investor yang masuk wajib menyerap 70–80 persen tenaga kerja lokal untuk memastikan pembangunan ekonomi berdampak langsung pada pengurangan kemiskinan. "Supaya mereka betul-betul terserap oleh lapangan kerja. Jika masyarakat semua bekerja, Insya Allah, tidak ada lagi kemiskinan di muka bumi ini," tambahnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |