TEMPO.CO, Medan - Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Belawan sudah 20 kali membongkar beras Bulog untuk memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Sumatra Utara selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pembongkaran terakhir sebanyak 9.000 ton pada 22 Desember, beras diangkut Kapal MV Sea Noble.
Manager SPMT Branch Belawan Khoiruddin Lubis mengatakan, pihaknya bekerja 24 jam untuk memastikan kelancaran arus barang. Menyiapkan alat-alat seperti crane dan dukungan penuh dari Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) untuk memperlancar dan menjamin ketepatan waktu proses bongkar beras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Total muatan mencapai 176.882 ton untuk memenuhi kebutuhan pangan di Sumut. Kami memastikan kelancaran arus pangan di berbagai wilayah melalui kegiatan bongkar muat komoditas beras milik Bulog di beberapa cabang pelabuhan yang dikelola, salah satunya SPMT Branch Belawan," kata Khoiruddin, Sabtu, 28 Desember 2024.
Executive General Manager Pelindo Regional 1 Belawan Jonedi Ramli menambahkan, pelayanan komoditas beras sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) Pelindo dan Bulog pada Desember 2023. Pihaknya mendorong percepatan kapal yang membawa beras sandar di Belawan dan mengawasi bongkar muatnya sesuai Service Level Agreement (SLA) yang sudah ditentukan.
Direktur Utama SPMT Ary Henryanto menjelaskan, sampai November 2024, SPMT Group total telah membongkar 2,36 juta ton beras Bulog. Dari jumlah tersebut, pihaknya menangani 1,38 juta ton atau 58 persen dengan pelabuhan terbesar Jamrud Nilam Mirah (416.378 ton) dan Tanjung Emas (377.095 ton). PTP Nonpetikemas menangani 983.000 ton atau 42 persen dengan pelabuhan terbesar di Tanjung Priok sebanyak 628.198 ton.
“SPMT berkomitmen untuk selalu memberi layanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa di seluruh terminal yang dikelola dari ujung timur hingga barat Indonesia. Memberi layanan operasional 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu untuk kelancaran arus barang di pelabuhan, terlebih lagi, tren arus barang yang akan meningkat saat Nataru,” ungkapnya.
Senada dengan Ary, Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani bilang, pihaknya memastikan kelancaran operasional bongkar muat berbasis planning and control yang berdampak pada efisiensi dan kecepatan, serta menjaga kualitas pelayanan yang optimal.
"Kami pastikan semua proses bongkar kargo berjalan lancar dan tepat waktu untuk mendukung distribusi pangan yang merata di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," ujar Indra.
VP Komunikasi Korporasi dan Protokoler SPMT Farid Chairmawan menyatakan, kerja sama layanan bongkar beras dilakukan di 16 pelabuhan yaitu Belawan, Malahayati, Lhokseumawe, Dumai, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Jamrud Nilam Mirah, Tanjung Wangi, Balikpapan, Makassar dan Lembar. SPMT juga melayani bongkar muat beras Bulog di Pelabuhan Teluk Bayur, Palembang, Panjang, Tanjung Priok, Pontianak dan Kijing melalui anak perusahaannya Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
“Kami komitmen bekerja 24 jam demi mendukung kebutuhan beras masyarakat, terutama periode libur akhir tahun. Upaya ini sejalan dengan proses transformasi yang dilakukan SPMT yang mengacu pada enam pilar yaitu proses bisnis, SDM, teknologi, peralatan, infrastruktur dan HSSE," kata Farid.
Layanan terbaik dan tanpa henti diberikan kepada Bulog dan para pengguna jasa lain dengan optimalisasi fasilitas pelabuhan. SPMT siap menghadapi tantangan arus pangan nasional untuk memastikan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia terpenuhi secara efisien dan tepat waktu.