Neundeut jadi 'Kampung Mati' di Bandung Barat Akibat Pergerakan Tanah

2 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bencana pergerakan tanah membuat Kampung Neundeut di Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mirip 'kampung mati' di malam hari. Sebab, seluruh penduduknya memilih untuk meninggalkan kampung tersebut karena was-was tiba-tiba rumahnya ambruk.

Ada sekitar 50 rumah yang dihuni 60 kepala keluarga (KK) yang tersebar di RT 01 dan 02 RW 09, Desa Sukamanah yang terdampak pergerakan tanah sekitar sebulan lalu. Rumah-rumah warga ada yang sudah rusak sehingga tidak bisa dihuni lagi, dan sisanya sudah dalam kondisi miring.

"Hampir semua kan rumah panggung. Ada yang sudah rusak dan tidak dihuni lagi, sisanya udah pada miring. Kalau ada pergerakan tanah lagi takutnya ambruk," ujar Kepala Desa Sukamanah Jajang Kurniawan saat dihubungi, Selasa (9/12/2025).

Jajang mengatakan, bencana pergerakan tanah itu membuat warga mengalami trauma kembali ke rumah. Bahkan sama sekali tidak berani tidur di rumah mereka di malam hari karena khawatir sehingga lebih memilih mengungsi ke rumah kerabat demi menjaga keselamatan.

"Kami juga sudah siapkan pengungsian di gor tapi warga memilih di rumah sodaranya kebanyakan di RW 10 Kampung Hegarmanah. Kalau siang warga memang masih ada yang liat rumahnya di lokasi bencana, tapi kalau malam kosong kaya kampung mati aja," kata Jajang.

Warganya, kata dia, berharap Pemkab Bandung Barat memberikan respon cepat untuk mencarikan solusi. Menurut Jaja, korban pergerakan tanah di Kampung Neundeut hanya ingin pemerintah menyaipkan lahan untuk relokasi rumah.

Menurutnya, pihak Pemdes Desa Sukamanah, sudah mengajukan permintaah warga itu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan dan Pemukiman KBB, namun belum ada respon yang sesuai harapan. "Dari BPBD, Dinas Sosial bantuan ada semuanya. Cuma kan kami mengajukan melalui BPBD, Disperkim masyarakat tidak menuntut dalam bentuk rumah, hanya minta pengadaan lahan untuk relokasi," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin mengimbau warga di Kampung Neundeut yang terkena dampak pergerakan tanah agar tidak memaksakan tinggal di rumah. Apalagi, kondisi belakangan ini cuaca ekstrem kerap melanda wilayah Bandung Barat. "Sekarang kan sudah mengungsi informasinya. Kami juga untuk bantuan dasar kebutuhan pokok terus disalurkan untuk warga yang terkena dampak," katanya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |