GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jalan pintas memang cepat untuk sampai tujuan, namun ternyata tidak selamanya jalan pintas itu selalu aman. Pengalaman emak-emak warga Ngawis, Karangmojo, Gunungkidul yang akhirnya harus berlumur tinja ini bisa menjadi pelajaran.
Peristiwa tak biasa itu mendadak viral di media sosial setelah beredar video yang memperlihatkan seorang ibu terjebak di dalam septic tank dengan tubuh berlumur kotoran. Dalam video berdurasi singkat itu terdengar suara warga yang panik memanggil petugas pemadam kebakaran. “Info damkar kecemplung septic tank,” ujar perekam video sambil menunjukkan lokasi kejadian.
Tampak beberapa petugas dari Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Gunungkidul mengevakuasi korban dari dalam lubang yang disebut memiliki kedalaman sekitar tiga meter. Saat berhasil diangkat ke permukaan, sang ibu terlihat mengenakan caping dan tubuhnya dipenuhi lumpur serta kotoran manusia. Warga yang menyaksikan ikut membantu membersihkan tubuh korban menggunakan semprotan air dari mobil damkar. “Mandi air damkar!” celetuk salah satu warga yang membantu di lokasi, menimbulkan tawa kecil di tengah kepanikan.
Kepala UPT Damkar Gunungkidul, Prajat Dewanti, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian berlangsung di Desa Ngawis, Kapanewon Karangmojo, pada Minggu (12/10/2025) siang. Meskipun tidak berada langsung di lokasi saat kejadian, pihaknya memastikan bahwa tim damkar diterjunkan setelah menerima laporan warga tentang seorang ibu yang terperosok ke septic tank.
Dari keterangan warga, peristiwa bermula saat ibu tersebut hendak menuju rumah tetangganya untuk meminta daun sisa panen kacang tanah sebagai pakan ternak. Alih-alih mengambil jalan utama, ia memilih jalur pintas di bawah rumpun bambu di depan rumah tetangga. Tanpa disadari, di bawah rumpun bambu itu terdapat septic tank tua dengan penutup beton yang sudah rapuh.
“Jalannya itu bukan jalan semestinya, istilahnya nebras, menerobos semak-semak. Tutup septic tank-nya sudah lapuk, jadi langsung ambles saat diinjak,” terang Prajat saat dihubungi, Sabtu (18/10/2025).
Begitu tanah ambles, korban langsung terperosok ke dalam lubang septic tank sedalam beberapa meter. Warga yang mendengar teriakan minta tolong segera berdatangan dan berupaya mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Tak lama kemudian, petugas damkar tiba di lokasi dan membantu proses penyelamatan hingga korban berhasil diangkat.
Beruntung, ibu tersebut tidak mengalami luka serius. Ia hanya mengalami syok dan beberapa memar ringan di bagian kaki. Setelah dibersihkan, kondisi korban dilaporkan dalam keadaan baik. “Syukurlah tidak ada luka parah. Kondisi ibu itu sudah membaik,” ujar Prajat.
Usai kejadian, warga bersama aparat desa langsung menutup kembali lubang septic tank menggunakan cor beton agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka juga berinisiatif membersihkan area sekitar dan memasang tanda peringatan agar lebih aman.
Insiden ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya merawat dan memeriksa kondisi septic tank secara berkala. Banyak pemilik rumah yang abai terhadap perawatan tangki septik, padahal fungsinya sangat vital untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Menurut panduan sejumlah lembaga teknis, septic tank idealnya disedot setiap dua hingga lima tahun sekali, tergantung kapasitas dan jumlah pemakai. Pemeriksaan rutin juga diperlukan untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada struktur tangki.
Selain itu, pemilik rumah diimbau hanya membuang kotoran manusia dan tisu toilet ke dalam WC. Limbah dapur, obat-obatan, dan bahan kimia sebaiknya tidak dibuang ke saluran pembuangan karena bisa merusak sistem pengolahan di dalam septic tank. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.