Petugas penyelamat dan pasukan keamanan bekerja di lokasi serangan rudal langsung yang diluncurkan dari Iran di Tel Aviv, Israel, pada Ahad, 22 Juni 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Harian New York Times (NYT) pada Ahad (9/11/2025) menurunkan laporan yang memprediksi perang baru antara Israel dan Iran dinilai "sekadar masalah waktu". Mengutip pendapat ahli, NYT seperti dilansir Times of Israel, bahkan menyebut Iran akan membalas serangan Israel lebih dahsyat dibandingkan dengan perang 12 hari pada Juni lalu.
Sebagai persiapan menghadapi perang selanjutnya, Iran telah meningkatkan produksi rudal-rudalnya dengan harapan bisa "menembakkan 2.000 rudal sekali serang untuk membuat sistem pertahanan udara Israel kewalahan, bukan 500 rudal seperti pada perang 12 hari," ujar Ali Vaez, Direktur Proyek Kelompok Krisis Internasional, kepada NYT.
Menurut Vaez, para pejabat Iran saat ini terbelah soal bagaimana mengatasi kebuntuan diplomasi dengan AS. Beberapa masih ingin mengejar kesepakatan nuklir dengan AS, percaya bahwa jalan itu lebih baik untuk Iran di mana 92 juta rakyatnya saat ini menghadapi lonjakan inflasi dan kelangkaan air bersih.
Tetapi, Vaez melanjutkan, tidak semua pejabat Iran setuju dengan jalur diplomasi dan memilih konfrontasi, karena percaya adalah kesia-siaan bernegosiasi dengan Trump, yang dalam sejarahnya pernah secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada 2015. Terlepas dari adanya dua kubu di atas, menurut Vaez, para pejabat tinggi Iran percaya pada satu hal, babak baru perang dengan Israel tidak terhindarkan.
Pada Juni, Israel melancarkan serangan mengejutkan yang manargetkan fasilitas nuklir Iran dan membunuh para jenderal militer dan ilmuwan Iran. Iran merespons serangan Israel dengan mengirim lebih dari 500 rudal balistik dan 1.100 drone.
Serangan balasan Iran membunuh 32 warga dan melukai 300 orang. Sebaliknya, lebih dari 1.000 warga Iran meninggal dunia akibat serangan Israel.
Israel mencatat 36 rudal Iran dan satu drone berhasil menghantam target di wilayah Israel. Akibatnya 2.305 rumah dan 240 gedung mengalami kerusakan di antaranya adalah dua universitas dan satu rumah sakit, dan memaksa 13 ribu warga Israel mengungsi.

3 hours ago
8
















































