OJK Ungkap Dampak Dana Rp200 Triliun terhadap Industri Fintech P2P Lending

2 hours ago 8

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa likuiditas perbankan membaik seiring dengan pemerintah mengguyurkan dana sebesar Rp200 triliun sejak September 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa likuiditas perbankan membaik seiring dengan pemerintah mengguyurkan dana sebesar Rp200 triliun sejak September 2025 lalu. Kucuran dana ratusan triliun tersebut dinilai turut memberi dampak pada industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar), khususnya yang memiliki lender institusi dari perbankan.

“Likuiditas bank yang membaik diharapkan dapat mendorong peningkatan channeling pendanaan kepada industri pindar. Per September 2025, porsi pendanaan dari perbankan berkisar 64 persen dari total outstanding pendanaan industri pindar,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/11/2025).

Agusman menuturkan, seiring dengan adanya dampak positif dari kebijakan kucuran dana tersebut ke sektor fintech, OJK mendorong lembaga jasa keuangan di sektor pindar untuk menjalin kerja sama dengan perbankan guna mendongkrak pembiayaan.

“OJK terus mendorong penyelenggara pindar untuk bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan lainnya, termasuk perbankan, dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan, khususnya di sektor produktif, dengan tetap memperkuat prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen dalam pemberian pembiayaan,” jelasnya.

Menurut catatan OJK, secara keseluruhan, penyaluran pembiayaan sektor PVML per September 2025 tumbuh 5,06 persen (year on year) menjadi sebesar Rp973,78 triliun.

Adapun laba industri perusahaan pembiayaan periode September 2025 tumbuh 10,54 persen secara month to month (mtm) menjadi sebesar Rp16,14 triliun. Pertumbuhan laba tersebut antara lain didukung oleh peningkatan pendapatan pembiayaan. “Sektor PVML diperkirakan tetap tumbuh positif hingga akhir tahun, meski dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain dinamika ekonomi,” tuturnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |