SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lamanya pacaran sepasang kekasih, ternyata tidak menjamin hubungan tetap abadi. Bahkan yang tragis lagi, pacaran sudah berjalan lima tahun sejak kuliah, sang cowok tega membunuh kekasihnya sendiri dan memutilasinya menjadi 65 bagian. Duh, teganya… teganya….
Kasus mengerikan ini menggemparkan warga Mojokerto dan Surabaya. Adalah Alvi Maulana (24), pria asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, yang tega menghabisi nyawa kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25). Hubungan yang sudah terjalin sejak mereka kuliah di Universitas Trunojoyo Madura, berakhir dengan tragedi memilukan.
Potongan tubuh Tiara ditemukan berserakan di kawasan Pacet–Cangar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (6/9/2025). Warga awalnya menduga bangkai hewan, namun setelah diperiksa, ternyata potongan tubuh manusia. Polisi yang melakukan penyisiran bersama tim K9 mendapati total 65 potongan tubuh, terdiri dari jaringan otot, kulit kepala, rambut, hingga telapak kaki dan pergelangan tangan.
Identitas korban berhasil dikenali pada malam harinya. Dari petunjuk itulah, tim Satreskrim Polres Mojokerto langsung menelusuri keberadaan pelaku. Jejak membawa mereka ke sebuah kamar kos di Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Sekitar pukul 01.00 dini hari, Minggu (7/9/2025), polisi berhasil membekuk Alvi tanpa perlawanan.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, mengatakan bahwa Alvi merupakan orang terdekat korban. Dari keterangan yang dihimpun, Alvi dan Tiara diketahui sudah tinggal bersama sejak April 2025 di kamar kos tersebut. Kepada tetangga, keduanya mengaku sebagai pasangan suami-istri siri.
Namun, kenyataan di balik itu jauh berbeda. Beberapa tetangga kos mengaku sering mendengar pertengkaran dari kamar pasangan ini. Bahkan, ada kalanya Alvi dikunci dari luar kamar oleh Tiara. “Sering dengar suara cekcok, apalagi malam hari,” ujar Indah, salah satu penghuni kos.
Heru, Ketua RT setempat, menuturkan bahwa Alvi dikenal sebagai sosok pendiam, jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ia hanya terlihat sesekali membeli makan di warung. Menurut Heru, Alvi baru lima bulan tinggal di wilayahnya. “Dia jarang ngobrol, tertutup sekali,” ungkapnya.
Saat penangkapan, Heru ikut diminta mendampingi polisi. Ia melihat aparat membawa sebuah kantong plastik hitam dari kamar kos pelaku. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau dapur, pisau daging, gunting taman, hingga palu, yang diduga digunakan untuk menghabisi dan memutilasi korban.
Indah, tetangga kos Alvi, mengaku terbangun saat mendengar suara pintu didobrak polisi pada dini hari. “Kaget, dengar ramai-ramai. Saya takut keluar, ternyata polisi sedang menangkap pelaku,” ujarnya.
Sementara itu, Heru menyebut pelaku terlihat sangat tenang saat digiring polisi. “Posisinya sedang santai. Tidak ada perlawanan sama sekali,” ucapnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif Alvi melakukan tindakan keji itu terhadap kekasihnya sendiri. [*] Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.